Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi
"Dengan melihat tren produksi migas nasional yang cenderung menurun dan cadangan yang perlu ditambah agar lifecycle produksi migas bisa kita pertahankan, maka komitmen Pertamina adalah mengalokasikan investasi yang cukup tinggi di hulu," sambung Nicke.
Nicke menyebut, pada tahun depan anggaran yang dialokasikan untuk investasi hulu akan mencapai 60% dari total investasi Pertamina. Jumlahnya sebesar US$ 3,7 miliar atau naik dari investasi hulu tahun ini yang ditargetkan di angka US$ 2,6 miliar.
Baca Juga: Pertamina investasikan US$ 3,72 miliar untuk sektor hulu migas
Nicke mengatakan, investasi di hulu tersebut sebagian besar akan dialokasikan untuk eksplorasi di Blok Mahakam yang saat ini memiliki decline rate yang tinggi. Nicke menjelaskan, saat dikelola oleh Pertamina sejak 2018, decline rate di Mahakam mencapai 57%.
Untuk menurunkan decline rate menjadi sekitar 30%, kata Nicke, Pertamina harus melakukan pengeboran sebanyak 122 sumur dalam setahun, atau mengebor sekitar satu sumur setiap tiga hari.
"Jadi ini tantangan di hulu, bagaimana kita bisa menahan decline rate sumur-sumur tua, kemudian kita berupaya mencari cadangan baru agar produksi migas dan cadangan bisa kita naikkan," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News