kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Kemalasan operator membangun jaringan telekomunikasi menghambat ekonomi digital


Minggu, 13 Desember 2020 / 22:31 WIB
Kemalasan operator membangun jaringan telekomunikasi menghambat ekonomi digital
ILUSTRASI. Menara Base Transceiver Station BTS milik XL Axiata EXCL


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tengah melakukan evaluasi dan perpanjangan izin pita frekuensi radio (IPFR) operator telekomunikasi. Izin tersebut di frekuensi 800 Mhz, 900 Mhz dan 1.800 Mhz. Menteri Kominfo, Johnny G. Plate meminta operator telekomunikasi agar memenuhi komitmen  membangun di 3.435 daerah non komersial yang belum mendapatkan layanan telekomunikasi. 

Terkait langkah tersebut, Ahmad Alamsyah Saragih, Komisioner Ombudsman Republik Indonesia menegaskan, komitmen  pembangunan di 3.435 daerah non komersial adalah amanat UU No.  39 tahun 1999 tentang Telekomunikasi dan konstitusi. Efek kemalasan operator telekomunikasi membangun jaringan terlihat saat pandemi. 

Masih banyak masyarakat di daerah terpencil tak mendapatkan sinyal telekomunikasi. Padahal di kala pandemi, peran digital begitu besar.  “Operator yang dahulu bermain-main dengan komitmen  pembangunan, baru sekarang menyadari akibatnya,”kata Alamsyah ke Kontan.co.id. Ahad (13/12). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×