Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemdag) Oke Nurwan mengklarifikasi pernyataannya soal intervensi AS dalam pembelian 11 pesawat sukhoi oleh Indonesia.
Ia membantah adanya ancaman AS dalam perjanjian imbal beli tersebut. "Tidak ada. Saya tegaskan bahwa kita imbal beli tak ada persyaratan ini itu," ujar Oke di kantor Kemendag, Jakarta, Senin (13/8).
Oke mengatakan, transaksi pembelian pesawat ke Rusia itu tak ada kaitannya dengan hubungan dagang Indonesia dengan AS. Ia juga meluruskan bahwa proses imbal beli Indonesia dengan Rusia yang memakan waktu cukup lama bukan disebabkan campur tangan AS. "Padahal tidak ada hubungannya," kata Oke.
Terkait imbal beli, Indonesia dan Rusia akan membuat kelompok kerja yang mengatur soal mekanisme dan komoditas apa saja yang termasuk dalam kesepakatan. Diketahui, Indonesia membeli 11 Sukhoi Su-35 dari Rusia seharga US$ 1,14 milar.
Sementara itu, Indonesia menawarkan sejumlah komoditas kepada Rusia senilai 570 juta dollar AS. Saat ini, keduanya masih menyusun aturan main kelompok kerja itu. Namun, keduanya terkendala soal komoditas yang disepakati.
"Misal, Rusia maunya 10 komoditi, kita maunya 20 komoditi. Karena mungkin ada komoditi yang kita tawarkan, mereka sudah punya di sana," kata Oke.
Oleh karena itu, Indonesia menyusun komoditas yang akan ditawarkan, sementara Rusia juga menyiapkan daftar komoditas yang mereka minati. Nantinya daftar yang sudah disusun akan dibahas dalam kelompok kerja itu.
Sebelumnya diberitakan, Oke menyebut ada tekanan dari Amerika Serikat saat Indonesia membeli 11 pesawat Sukhoi SU-35 dari Rusia.
"Rusia berkenan imbal beli, di tengah jalan Amerika Serikat mulai cawe-cawe (intervensi). Kalau ada transaksi dengan Rusia ada ancaman lain, kita diplomasi itu," ujar Oke dalam acara gathering eksportir di Kantor Bea dan Cukai Jakarta, Selasa (7/8). (Ambaranie Nadia Kemala Movanita)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kemendag Bantah Ada Intervensi AS dalam Pembelian Sukhoi",
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News