kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.910.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Industri Tumbuh Pesat, Perusahaan Nikel Diminta Semakin Transparan


Jumat, 23 Mei 2025 / 16:36 WIB
Industri Tumbuh Pesat, Perusahaan Nikel Diminta Semakin Transparan
ILUSTRASI. Sebuah articulated dump truck mengangkut material pada pengerukan lapisan atas di pertambangan nikel PT. Vale di Soroako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Kamis (28/3/2019).ANTARA FOTO/Basri Marzuki/foc.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri nikel Indonesia tengah mengalami perkembangan pesat. Seiring dengan hal tersebut, berbagai sorotan kerap kali tertuju pada praktik pertambangan dan pengolahan nikel.

Menurut Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lingkungan Hidup Telapak, salah satu indikator kesungguhan perusahaan dalam menjalankan praktik pertambangan dan industri nikel yang sehat dapat dilihat dari aspek transparansi. Djufry Hard, tim peneliti dari Telapak menyebutkan industri nikel haruslah transparan.

"Kami sebagai LSM perlu untuk melihat secara langsung dan menunjukkan ke publik bagaimana pertanggungjawaban perusahaan terhadap lingkungan dan sosial, di samping dari dampak ekonomi yang telah diciptakan,” kata Djufry dalam keterangan tertulis, Jumat (23/5).

Menurut Djufry, pada tahun 2022 pihaknya sudah meminta kepada lima perusahaan besar nikel di Indonesia untuk membuka diri agar dapat dikunjungi Telapak dan melakukan pengkajian terkait dampak lingkungan dan sosial.

Baca Juga: Antam Diuntungkan dari Kenaikan Harga Nikel

Pada saat itu, dia bilang perusahaan yang merespons paling cepat adalah PT Trimegah Bangun Persada Tbk (Harita Nickel) dan menyatakan membuka diri untuk dikunjungi. "Maka pada 2023 kami melakukan kunjungan lapangan ke Harita Nickel di Pulau Obi,” sambungnya.

Djufry menjelaskan meskipun terdapat sejumlah catatan, hasil audit secara umum menunjukkan bahwa (Harita Nickel) telah menjalankan pengelolaan limbah tambang dan industri secara baik dan bertanggung jawab.

Sementara itu, akademisi Sekolah Ilmu Lingkungan UI Tri Edhi Budhi Soesilo menyebut pihaknya menerima laporan Sustainability Report dari perusahaan Harita Nickel, dan melihat bahwa pengelolaan lingkungan dan sosial di Pulau Obi telah dilaksanakan secara bertanggungjawab.

Sementara, perusahaan nikel lain yakni PT Vale Indonesia Tbk juga sudah menerbitkan laporan SustainabilIty Report-nya sejak tahun 2011 hingga 2024.

Baca Juga: Revisi UU Minerba, Kementerian ESDM Buka Peluang Kopdes Merah Putih Kelola Tambang

"Ini penting, sebagai bagian dari pertanggungjawaban perusahaan kepada masyarakat. Tentu ini bentuknya masih laporan satu arah, dimana untuk mengetahui kebenarannya, kami perlu melihat langsung kondisi di sana,” kata Edhi.

Ia menambahkan bahwa pihaknya mengapresiasi apa yang dilakukan LSM dan masyarakat untuk memberikan kritik kepada perusahaan, karena hanya dengan itu perusahaan akan melakukan continuous improvement.

Selanjutnya: Croma-Pharma Gandeng GEA Medical Hadirkan Produk Filler Pertama Bersertifikasi MDR

Menarik Dibaca: Croma-Pharma Gandeng GEA Medical Hadirkan Produk Filler Pertama Bersertifikasi MDR

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×