Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian Musdhalifah Machmud mengatakan kelapa sawit merupakan komoditas yang sangat strategis dalam pembangunan Indonesia.
Tak hanya berkontribusi secara signifikan bagi pertumbuhan Indonesia, Musdhalifah menyebut komoditas ini mampu menyediakan lapangan kerja yang layak dalam jumlah yang besar.
"Industri kelapa sawit dari hulu sampai hilir memiliki profil industri yang padat karya sehingga mampu menyerap tenaga kerja yang besar baik secara langsung maupun tidak langsung," ujarnya dalam dalam webinar 'Sustainable Palm Oil Development in Indonesia.
Menurut dia, saat ini terdapat lebih dari 19,5 juta rakyat Indonesia yang bekerja di industri kelapa sawit serta 2,6 juta pekebun kelapa sawit di Indonesia.
Dia menambahkan, dari tahun ke tahun jumlah lapangan kerja secara langsung dari industri sawit meningkat secara konsisten. Hal ini bisa dilihat dari data sejak tahun 2011 hingga tahun 2018. Di mana pada tahun 2011 terdapat sekitar 3,65 juta tenaga kerja langsung dari industri kelapa sawit, namun pada 2018 terdapat sekitar 7,48 juta pekerja langsung di industri ini.
"Hal ini bahkan belum menggambarkan jumlah pekerja yang secara tidak langsung bekerja pada industri kelapa sawit yang mana saat ini terdapat sekitar 12 juta," ujarnya.
Baca Juga: Menko Airlangga yakin industri sawit tetap tunjukkan tren positif di 2021
Dia juga mengatakan, ini belum mencakup 2,6 juta pekebun kelapa sawit yang secara langsung maupun tidak langsung telah menyediakan kesempatan kerja bagi 4,3 juta rakyat Indonesia.
Dia juga mengatakan, sejak tahun 2000 terdapat sekitar 10 juta rakyat Indonesia yang keluar dari kemiskinan. Serta ada sekitar 1,3 juta orang berhasil keluar dari garis kemiskinan berkat kontribusi positif industri kelapa sawit.
Tak hanya dari sisi lapangan pekerjaan dan mengurangi kemiskinan, kelapa sawit juga berperan dalam mendorong ekonomi Indonesia, di mana pada 2018 nilai ekspornya mencapai US$ 21 miliar, berkontribusi 3,5% dari PDB, menurunkan inflasi 1,75% hingga membuat neraca perdagangan positif.
Tak hanya itu, kelapa sawit juga berperan dalam menjalankan upaya pemerintah menuju ketahanan energi nasional.
Selanjutnya: Mendag pastikan stok pangan aman jelang puasa dan lebaran
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News