kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementerian BUMN sebut PGE paling potensial jadi induk holding panas bumi


Senin, 26 Juli 2021 / 18:10 WIB
Kementerian BUMN sebut PGE paling potensial jadi induk holding panas bumi
ILUSTRASI. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dari Pertamina Geothermal Energy (PGE)


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengungkapkan, Pertamina Geothermal Energy menjadi perusahaan yang paling potensial untuk menjadi induk holding BUMN panas bumi.

Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury mengungkapkan, proses pembentukan holding panas bumi sejatinya masih berlangsung hingga saat ini. 

"Memang saat ini kelihatan yang paling berpotensi untuk menjadi sebuah (induk) holding tentunya adalah Pertamina Geothermal. Tetapi ini kami diskusikan terus," kata dia dalam gelaran Indonesia Green Summit 2021, Senin (26/7) 

Pahala melanjutkan, penetapan induk holding didasarkan pada rencana pengembangan panas bumi dalam 5 tahun hingga 6 tahun ke depan.

Selain mengejar target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23% pada 2025 mendatang, pemerintah menargetkan peningkatan kapasitas terpasang panas bumi dua kali lipat dari kapasitas terpasang saat ini.

Pahala mengungkapkan, pengembangan panas bumi tak hanya menyasar wilayah kerja panas bumi (wkp) baru tetapi juga wkp eksisting. Untuk itu, kebutuhan investasi yang tidak sedikit dinilai bakal dibutuhkan untuk mencapai target yang ada.

Baca Juga: Pahala: Konsolidasi aset holding panas bumi rampung akhir Agustus

"Tentu dibutuhkan investasi saat ini untuk pengembangan WKP yang ada saat ini karena masih cukup besar untuk dikembangkan lebih lanjut," jelas Pahala.

Pemerintah menargetkan, dari kapasitas terpasang saat ini yang mencapai 1,2 GW nantinya setelah holding terbentuk maka kapasitas dapat meningkat hingga 2,5 GW.

Pahala melanjutkan, tujuan utama dari pembentukan holding yakni untuk pengembangan panas bumi di Indonesia. Untuk itu, diharapkan setiap perusahaan yang terlibat dapat mendukung langkah pembentukan holding ini.

"Mengenai finalnya nanti tunggu saja akan seperti apa. Tapi kami harapkan semua pihak nanti akan bisa mendukung hal ini," imbuh Pahala.

Sebelumnya, Pahala mengungkapkan tahapan konsolidasi aset yang tengah berlangsung ditargetkan akan rampung pada akhir Agustus ini.

Selanjutnya: Pengamat: Holding ultramikro bisa tingkatkan digitalisasi UMKM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×