Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral bersama PT Pertamina Hulu Energi (PHE) melaksanakan survei cekungan migas di Perairan Bone.
Kegiatan survei ini dilakukan Tim Survei Badan Layanan Umum Balai Besar Survei dan Pemetaan Geologi Kelautan (BLU BBSPGL) Kementerian ESDM dan PHE dengan Kapal Geomarin III.
Tim akan melaksanakan pekerjaan swakelola akuisisi data survei geokimia macroseepage offshore bone Sulawesi selama kurang lebih 48 hari.
Sekretaris Badan Geologi Siti Sumilah Rita Susilawati mengungkapkan, kerjasama ini dimulai dengan penandatanganan kontrak pada tanggal 6 Juni 2023 di Jakarta. Kemudian dilaksanakan rangkaian kegiatan Pre Kick Off Meeting dan Kick Off Meeting hingga pelepasan Kapal Geomarin III dan Tim Survei BLU BBSPGL dengan PHE.
"Ini merupakan kebanggaan bagi kami BLU BBSPGL Badan Geologi Kementerian ESDM dapat memberikan pelayanan jasa survei untuk mendukung pelaksanaan tugas Pertamina Hulu Energi dalam survei potensi minyak dan gas bumi di wilayah perairan Indonesia," kata Rita dalam siaran pers, Rabu (19/7).
Baca Juga: Investasi Hulu Migas Capai Rp 84,9 Triliun pada Semester I
Kepala BBSPGL Badan Geologi, P. Hadi Wijaya mengungkapkan, pekerjaan Swakelola Akuisisi Survei Geokimia Microseepage Offshore Bone ini merupakan bentuk kerjasama dan Pelayanan jasa Geologi Kelautan BLU BBSPGL kepada Mitra Utama kami, Pertamina Hulu Energi dan pekerjaan survei kali ini adalah pekerjaan kedua BLU BBSPGL dengan PHE.
Sebelumnya, kedua pihak melaksanakan survei geokimia miga di Perairan Matindok pada 2019 silam.
"Layanan Jasa Pekerjaan Survei ini telah dipersiapkan dengan baik setelah Kapal Geomarin III selesai melayani pekerjaan survei BLU sebelumnya dengan PT BSI mendukung kegiatan PT Freeport Indonesia di Perairan Timika Papua," ungkap Hadi.
Kapal Survei Geomarin III (GEOMARIN III) merupakan kapal survei milik BBSPGL Badan Geologi Kementerian ESDM. Kapal survey canggih buatan industri dalam negeri PT PAL Indonesia (Persero) ini mulai beroperasi pada tahun 2008 dan hampir 13 tahun telah mengarungi samudera dari sekitar perairan Sabang hingga Merauke.
Kapal survei dengan panjang 61,70 meter dan lebar 12 meter ini merupakan multipurpose vessel yang dapat dimanfaatkan untuk pemetaan hidrografi, oseanografi, geologi, maupun geofisika.
Baca Juga: Menanti IPO Pertamina Hulu Energi yang Tak Kunjung Datang
Kapal ini dilengkapi dengan fasilitas Dynamic Positioning System (DPS)/DP-1 yaitu sistem manuver pergerakan relatif terhadap gerakan sensor bawah laut saat pengoperasian Remotely Operated Vehicle (ROV), dan posisi diam absolut saat pengambilan contoh dasar laut, pengukuran arus dan gelombang laut.
Terakhir, GEOMARIN III ini memiliki alat marine gravitymeter yang hanya satu-satunya di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News