kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kementerian ESDM: Pengembangan EBT bisa semakin menarik setelah pandemi Covid-19


Rabu, 17 Juni 2020 / 14:24 WIB
Kementerian ESDM: Pengembangan EBT bisa semakin menarik setelah pandemi Covid-19
ILUSTRASI. Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg)


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menaksir pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) bakal semakin menarik setelah masa pandemi covid-19. Hal ini lantaran risiko EBT dinilai lebih kecil dibandingkan pengembangan energi berbasis fosil.

Dari sisi pembangkitan listrik, Direktur Aneka EBT Kementerian ESDM Harris menggambarkan bahwa permintaan listrik turun hampir 10% untuk daerah tertentu seperti di Jawa. Dengan begitu, produksi listrik dan penggunaan energi pun terkena dampaknya. Namun, Harris menyebut EBT relatif lebih stabil jika dibandingkan energi fosil.

Menurutnya, hal itu juga seleras dengan referensi secara global. "Covid-19 lebih banyak menghantam pada pembangkit jenis fosil, sementara EBT relatif lebih stabil. Penurunan tetap ada, karena secara keseluruhan demand memang turun," sebutnya dalam webinar yang diadakan oleh IESR dan Enter Nusantara, Rabu (17/6).

Baca Juga: Pemerintah berupaya gali peluang pengembangan EBT di era kenormalan baru

Sayangnya, Harris tidak membeberkan secara detail penurunan produksi maupun permintaan energi yang dimaksud. Yang jelas, dia memproyeksikan bahwa pengembangan EBT setelah Covid-19 akan semakin pesat.

Jika energi berbasis fosil sangat terpengaruh oleh fluktuasi harga komoditas dan perlu adanya transportasi bahan bakar, namun sumber EBT sudah tersedia di lokasi pembangkitan dan harga yang semakin kompetitif.

Meski begitu, Harris mengakui bahwa kebijakan yang akan diambil pemerintah memegang peranan penting untuk menarik minat investasi guna mengakselerasi pengembangan EBT.

"Sebelum Covid pun, tren membangun EBT semakin menguat. Apalagi sekarang ini kondisi Covid saya rasa akan menjadi lebih tinggi lagi. Tinggal bagaimana kebijakan pemerintah bisa mengambil momentum untuk lebih mengakselerasi EBT pada penyediaan listrik Indonesia," terang Harris.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×