kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.164.000   41.000   1,93%
  • USD/IDR 16.695   76,00   0,46%
  • IDX 8.125   85,16   1,06%
  • KOMPAS100 1.130   12,55   1,12%
  • LQ45 811   6,69   0,83%
  • ISSI 282   3,69   1,32%
  • IDX30 425   2,99   0,71%
  • IDXHIDIV20 489   5,53   1,14%
  • IDX80 124   1,36   1,11%
  • IDXV30 133   1,56   1,18%
  • IDXQ30 135   1,11   0,83%

Kementerian ESDM: Perusahaan Rusia Mulai Lirik Peluang Investasi di Minerba


Jumat, 08 Agustus 2025 / 14:45 WIB
Kementerian ESDM: Perusahaan Rusia Mulai Lirik Peluang Investasi di Minerba
ILUSTRASI. Kementerian ESDM mengungkapkan minat perusahaan asal Rusia untuk masuk ke sektor mineral dan batubara (minerba) di Indonesia.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan minat perusahaan asal Rusia untuk masuk ke sektor mineral dan batubara (minerba) di Indonesia.

Direktur Jenderal Minerba Kementerian ESDM Tri Winarno mengatakan, pihaknya telah menerima kunjungan perwakilan perusahaan Rusia di Jakarta pekan ini.

Tri belum membeberkan identitas perusahaan tersebut, namun menyebut minatnya meliputi berbagai komoditas.

Baca Juga: Kementerian ESDM Optimistis Target PNBP Sektor Minerba Tahun 2025 Bisa Tercapai

"Tanya soal mineral. Jadi cuma peluang saja tanya peluang. Nikel ok, batubara, emas kan nanya boleh," kata Tri di Kantor Kementerian ESDM, Kamis (7/8/2025).

Adapun, minat ini muncul setelah pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Juni 2025. Saat itu, Rusia lebih dulu melirik peluang investasi di sektor minyak dan gas bumi (migas), termasuk rencana eksplorasi dan produksi gas alam cair (LNG).

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyebut, pelaku usaha Rusia juga berpotensi bekerja sama dalam pengelolaan sumur idle maupun pengembangan sumur baru. Menurutnya, Rusia memiliki teknologi energi yang mumpuni sehingga kolaborasi dapat saling menguntungkan.

Bahlil menegaskan Indonesia menganut asas politik bebas aktif sekaligus ekonomi bebas aktif.

Baca Juga: Rencana Kerja Minerba akan Berlaku Satu Tahun

"Sekali lagi, Indonesia menganut asas politik bebas aktif, tapi juga dalam konteks ekonomi menganut asas ekonomi bebas aktif. Artinya, kita tidak terikat pada satu negara manapun, selama itu menguntungkan dan sama-sama menguntungkan," tutur Bahlil dalam acara Jakarta Geopolitical Forum IX/2025 Lemhannas RI, Selasa (24/5/2025) 

Adapun, hubungan energi Indonesia–Rusia terjalin di berbagai sektor, mulai migas, batu bara, ketenagalistrikan, energi baru terbarukan (EBT), hingga efisiensi energi. Salah satu proyeknya adalah rencana pembangunan kilang minyak dan kompleks petrokimia di Jawa Timur, yang diharapkan menjadi pijakan kolaborasi teknologi tinggi di industri energi nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×