Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi
Tak hanya itu, upaya lain yang akan dilakukan sebut Arifin yakni memanfaatkan kembali sumur-sumur tua yang sudah ditinggalkan untuk berproduksi kembali serta lewat strategi Enchanced Oil Recovery (EOR). Namun, menurutnya upaya ini membutuhkan waktu untuk dilakukan secara bertahap.
Berbeda dengan lifting minyak, lifting gas justru diproyeksikan terus mengalami peningkatan hingga 2024 mendatang. Pada tahun ini, lifting gas diproyeksikan sebesar 1.198 barel setara minyak per hari (boepd). Angka ini meningkat menjadi 1.268 boepd pada 2021.
Baca Juga: Harga BBM Shell dan Total naik, harga BBM Pertamina masih bertahan
Adapun, angka ini terus meningkat di 2022 menjadi 1.288 boepd dan setahun berikutnya di 2023 naik menjadi 1.293 boepd. Kemudian, di tahun 2024 diproyeksikan sebesar 1.314 boepd.
Arifin bilang perlu ada upaya ekstra dan pengeluaran biaya yang lebih besar demi memanfaatkan potensi migas di Indonesia. "Masih ada potensi kalau mau gali lebih dalam lagi. Karena batuan ada lapisan paling bawah, mudah-mudahan bisa dilakukan, tapi cost lebih mahal," tandas Arifin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News