Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) menargetkan seluruh lahan kelapa sawit sudah mendapatkan sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) pada 2020.
Direktur Jenderal Perkebunan Kemtan Bambang mengatakan, terjadi peningkatan lahan yang sudah memiliki sertifikat ISPO dari 1,56 juta hektare (ha) pada 2016 menajdi 2,11 juta ha pada 2017. Dengan begitu, lahan yang sudah bersertifikat ISPO baru 19,84% dari total lahan sawit sekitar 14 juta ha.
“Namun dari total minyak sawit (CPO) yang dihasilkan, sudah meliputi 25,21%,” ujar Bambang, Selasa (6/6).
Menurut Bambang, sertifikat ISPO sangat perlu dikembangkan karena penting bagi kebutuhan negara. Apalagi, menurut Bambang, ISPO menjadi senjata utama untuk menghadapi berbagai tantangan khususnya kampanye negatif terhadap sawit Indonesia.
“Ini adalah senjata ampuh untuk menghadapi kampanye negatif. Jadi apapun yang kita lakukan kalau belum 100% ISPO, senjata kita itu masih lemah menghadapi kampanye negatif,” kata Bambang.
Nantinya, apabila seluruh lahan sawit Indonesia sudah mendapatkan ISPO, maka tidak ada lagi lahan sawit yang berada di kawasan lindung, serta tak ada lagi lahan sawit yang tidak dikelola dengan cara-cara yang tidak baik.
Meski hanya tinggal dua tahun lagi, Bambang optimistis target ini dapat tercapai. Namun, menurutnya dibutuhkan kerja sama dari semua kementerian dan lembaga terkait.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News