kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kemtan usul sistem impor daging sapi diubah


Selasa, 25 November 2014 / 17:02 WIB
Kemtan usul sistem impor daging sapi diubah
ILUSTRASI. Ilustrasi industri keuangan, Deposito, Reksadana, Rupiah. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Mona Tobing | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) mengusulkan kepada Kementerian Perdagangan (Kemdag) agar acuan impor daging dikembalikan pada kebutuhan dan bukannya referensi harga. Usulan ini adalah buntut dari kelebihan daging sapi impor yang masuk pada Oktober lalu.

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Syukur Iwantoro menjelaskan, pada Oktober 2014 terjadi kelebihan pasokan daging sapi. Surplus terjadi dari total kebutuhan daging sapi nasional sebesar 46.000 ton. Namun yang datang ke pasar lokal nasional mencapai 180.000 ton, artinya ada selisih sekitar 134.000 ton daging sapi impor.  

Kelebihan daging sapi impor inilah yang kemudian mendorong Kemtan mengusulkan agar kebijakan impor daging sapi dikembalikan pada kuota kebutuhan. Bukannya harga refrensi yang saat ini berlangsung.

“Toh harga daging sapi juga tidak langsung murah. Masih mahal juga. Kami khawatir kalau daging sapi impor justru mengalir ke pasar ritel. Sehingga harga juga tetap mahal,” ujar Syukur belum lama ini.

Ia curiga kalau kelebihan daging sapi impor yang kebutuhannya untuk industri hotel, restauran dan katering atau horeka justru merembes ke pasar ritel. Padahal impor daging sapi hanya boleh ditujukan untuk pasar horeka dan bukannya pasar becek.

Oleh karena itu diperlukan pengawasan secara konsisten kemana impor daging sapi mengalir. Apakah tidak ada yang mengalir ke pasar retail di Jakarta, Bandung, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Sebab jika mengalir ke pasar tersebut pantas saja harga daging sapi tidak turun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×