kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kenaikan Harga Pertamax Membuat Masyarakat Sulit Pindah dari Penggunaan BBM Subsidi


Jumat, 03 Maret 2023 / 16:58 WIB
Kenaikan Harga Pertamax Membuat Masyarakat Sulit Pindah dari Penggunaan BBM Subsidi
ILUSTRASI. KADIN Buka Suara Soal Kebijaka Pemerintah Naikkan Harga Pertamax Per 1 Maret 2023. WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) buka suara soal kenaikan harga Pertamax yang diumumkan pemerintah pada tanggal 1 Maret 2023. Kebijakan ini dapat berdampka signifikan pada perkenomomian Indonesia di tahun ini.

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan meskipun kebijakan ini ditetapkan berdasarkan mekanisme pasar dan faktor-faktor seperti harga minyak mentah global, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, kenaikan harga ini tetap dapat berpengaruh terhadap minat masyarakat terutama pengguna bahan bakar minyak (BBM) Pertalite untuk beralih ke Pertamax. Ini akan menyulitkan masyarakat untuk meminimalisasi penggunaan BBM bersubsidi.

Untuk mengatasi dampak negatif dari kenaikan harga Pertamax, Arsjad Rasjid mengingatkan pentingnya diversifikasi sumber energi untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, yang rentan terhadap fluktuasi harga di pasar internasional.

Baca Juga: ​Kenali, Ini Efek Samping Pertalite Campur Pertamax Pada Kendaraan

"Kita perlu memperkuat program energi baru terbarukan, terutama untuk memberikan insentif untuk penggunaan kendaraan listrik beserta penguatan ekosistem industri kendaraan listrik. Pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia diyakini akan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak,” ungkap Arsjad dalam keterangan resminya (2/3).

Arsjad juga menghimbau pemerintah untuk mendorong peningkatan realisasi investasi di energi terbarukan melalui implementasi kerangka kebijakan dan peraturan yang konsisten, mempercepat pengadaan PLN, mempersingkat proses negosiasi power purchasing agreement (PPA), dan menyederhanakan pembebasan lahan, izin lingkungan.

Serta berbagai penguatan infrastruktur dan teknologi. Semua upaya ini akan membantu mencapai target Grand Strategi Energi Nasional, yaitu mencapai target bebas emisi atau net zero emission pada 2060.

Baca Juga: Pertamina Naikkan Harga Pertamax Mulai 1 Maret 2023, SPBU Ini Turunkan Harga BBM

Dalam kesempatan ini, Arsjad juga mengimbau masyarakat untuk terus mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi ketergantungan pada BBM sebagai bagian dari upaya bersama dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan menjaga keberlanjutan ekonomi Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×