kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kesulitan bahan, pengusaha baja masih rajin impor


Kamis, 12 Desember 2013 / 20:57 WIB
Kesulitan bahan, pengusaha baja masih rajin impor
ILUSTRASI. Popcorn, salah satu makanan yang aman dan baik dikonsumsi penderita kolesterol.


Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Kementerian Perindustrian memaparkan perkembangan industri baja dalam negeri terkendala oleh pasokan energi dan bahan baku. Karena hal itu, para pengusaha baja masih senang melakukan impor.

Dirjen Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian Benny Wachyudi mengaku pasokan energi dan bahan baku di dalam negeri belum bisa mencukupi kebutuhan pasokan industri baja dalam negeri. "Alhasil industri masih mengimpornya dari luar negeri, termasuk bahan baku scrap," ujar Benny, Kamis (12/12).

Benny menjelaskan dari data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), cadangan bijih besi di Indonesia mencapai 1,7 miliar ton. Biji besi tersebut tersebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara. "Kita terus mendorong program hilirisasi industri mineral untuk meningkatkan daya saing industri baja," papar Benny.

Alasan lain pengusaha baja senang melakukan impor karena murah. Benny memberi contoh untuk harga seng sebelum kenaikan kurs harganya Rp 33.0000 per lembar sekarang menjadi Rp 15.000.

"Pengaruhnya ke mana, ke pembelian biasa beli 100 lembar tetapi setelah ada kenaikan berkurang bisa hanya beli 50 lembar saja. Kita mau saja harganya Rp 15.000 tetapi stabil," jelas Benny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×