kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.926.000   -27.000   -1,38%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Ketegangan India-Pakistan Ancam Jalur Udara Global, Maskapai Alihkan Rute Lebih Aman


Jumat, 09 Mei 2025 / 19:43 WIB
Ketegangan India-Pakistan Ancam Jalur Udara Global, Maskapai Alihkan Rute Lebih Aman
ILUSTRASI. Konflik geopolitik antara India-Pakistan yang kian memanas berpotensi mengubah penggunaan jalur distribusi global. REUTERS/Sharafat Ali 


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konflik geopolitik antara India-Pakistan yang kian memanas berpotensi mengubah penggunaan jalur distribusi global ke jalur lainnya yang dianggap jauh lebih aman, khususnya untuk moda penerbangan.

Jalur lebih aman yang dimaksud ialah melewati Abudhabi, Qatar, maupun Dubai. Hal ini disampaikan oleh Chairman Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Institute, Yukki Nugrahawan Hanafi.

Menurut Yukki, konflik antara India dan Pakistan terkonsentrasi pada wilayah daratan yang berada di sebelah utara kedua negara, yaitu Jamnu dan Kashmir. Sehingga skala dampak yang mendisrupsi akses logistik global masih terbatas.

"Namun, jika dilihat untuk akses logistik penerbangan, kami melihat bahwa sementara ada potensi perubahan jalur yang jauh lebih aman," terang Yukki kepada Kontan.co.id, Jumat (9/5).

Baca Juga: Konflik India-Pakistan Berpotensi Hambat Jalur Distribusi Logistik Internasional

Menurut Yukki, penggunaan jalur distribusi global melalui beberapa wilayah lain seperti Abudhabi, Qatar, dan Dubai ini sebetulnya telah berlangsung kisaran 15 tahun yang lalu. Namun, berpotensi bertambah akibat adanya konflik ini.

"Penggunaan jalur lain ini sudah 15 tahun ini. Sudah lama sebetulnya dan sekarang ada penambahan dengan kejadian ini," tambahnya.

Dengan fokus konflik yang terbatas masih pada kedua lokasi tersebut, Yukki melihat dampak terhadap supply chain dan ongkos logistik masih belum terasa signifikan.

"Hal ini berbeda dengan konflik Timur Tengah yang sering kali memblokade akses jalur perdagangan global strategis yang pada akhirnya mendorong kenaikan ongkos logistik karena re-routing jalur logistik menjadi lebih jauh," jelasnya.

Baca Juga: Apindo Waspadai Lonjakan Biaya Logistik di Tengah Konflik India-Pakistan

Meskipun demikian, Yukki mengatakan bila pihaknya akan terus mencermati dan berharap bahwa perluasan konflik antar kedua negara tidak menyebar ke kota-kota utama India dan Pakistan.

Harapnya konflik ini juga tidak berlangsung lama. Sebab, akan berpotensi meningkatkan instabilitas kawasan dan mengganggu permintaan konsumen yang akhirnya juga merugikan pelaku usaha di Indonesia, khususnya eksportir batu bara dan kelapa sawit.

Selanjutnya: Trader Baru Pintu Pro Futures Meningkat Lebih dari 340%

Menarik Dibaca: Yura Yunita Rilis Lagu Tanda, Nicholas Saputra Jadi Bintang Video Klipnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×