kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   -14.000   -0,83%
  • USD/IDR 16.430   -86,00   -0,53%
  • IDX 6.537   -60,80   -0,92%
  • KOMPAS100 934   -15,20   -1,60%
  • LQ45 732   -7,82   -1,06%
  • ISSI 204   -2,09   -1,01%
  • IDX30 381   -3,84   -1,00%
  • IDXHIDIV20 459   -2,81   -0,61%
  • IDX80 106   -1,62   -1,50%
  • IDXV30 110   -2,40   -2,14%
  • IDXQ30 125   -0,94   -0,75%

Kian perkasa, pasar jamu mencapai Rp 14 triliun


Selasa, 18 Februari 2014 / 12:30 WIB
Kian perkasa, pasar jamu mencapai Rp 14 triliun
ILUSTRASI. Peringatan dini BMKG cuaca besok hujan lebat, provinsi berikut ini dalam status Siaga dan Waspada bencana. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Asnil Amri

SEMARANG. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menemukan adanya perkembangan yang menggembirakan dari industri obat herbal atau jami tahun 2013 lalu. Menurut data Kemenperin, penjualan industro obat herbal tahun 2013 mencapai Rp 14 triliun.

MS Hidayat, Menteri Perindustrian bilang, angka itu diproyeksikan akan naik tahun ini. "Diperkirakan penjualan akan mencapai Rp 15 triliun (2014)," kata Hidayat dalam sambutannya di acara peletakan batu pertama perluasan pabrik bahan baku PT Sido Muncul di Semarang, Selasa (18/2).

Saat ini, Hidayat mengatakan, ada 1.247 industri jamu yang terdiri dari 129 Industri Obat Tradisional (IOT) dan sisanya masuk golongan Usaha Menengah Obat Tradisional (UMOT) dan Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT) yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

Lebih lanjut, ia menilai, industri obat tradisional mampu menyerap 15 juta tenaga kerja. Tiga juta diantaraya terserap di industri jamu yang berfungsi sebagai obat dan 12 juta terserap ke industri jamu yang berkembang ke arah makanan, minuman, komestika dan aromaterapi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×