kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.290.000   -15.000   -0,65%
  • USD/IDR 16.653   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.164   -20,19   -0,25%
  • KOMPAS100 1.136   -7,73   -0,68%
  • LQ45 832   -5,41   -0,65%
  • ISSI 282   -1,61   -0,57%
  • IDX30 437   -3,69   -0,84%
  • IDXHIDIV20 503   -5,62   -1,10%
  • IDX80 128   -0,88   -0,68%
  • IDXV30 136   -1,98   -1,44%
  • IDXQ30 139   -1,42   -1,01%

Kinerja AUTO, DRMA dan BOLT Kompak Menanjak Hingga Kuartal III-2025


Rabu, 29 Oktober 2025 / 20:23 WIB
Kinerja AUTO, DRMA dan BOLT Kompak Menanjak Hingga Kuartal III-2025
ILUSTRASI. PT Astra Otoparts Tbk adalah anak usaha dari Astra International yang bergerak di bidang produksi suku cadang otomotif saat ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, ICE BSD, Tangerang (30/7/2025). Sejumlah emiten yang bergerak di industri komponen otomotif telah merilis laporan keuangan per kuartal III-2025.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten yang bergerak di industri komponen otomotif telah merilis laporan keuangan per kuartal III-2025.

Tiga di antaranya kompak mencetak pertumbuhan kinerja, yakni: PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) dan PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT).

Hingga bulan September 2025, AUTO meraup pendapatan Rp 14,80 triliun atau meningkat 4,51% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan raihan Rp 14,16 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Sedangkan laba bersih AUTO naik 2,63% (yoy) dari Rp 1,52 triliun menjadi Rp 1,56 triliun.

Baca Juga: Laba bersih Garuda Metalindo (BOLT) Melonjak 63,09% Hingga Kuartal III-2025

Direktur Astra Otoparts, Sophie Handili menyampaikan bahwa pertumbuhan kinerja AUTO menunjukkan kemampuan adaptif dalam menjaga kinerja bisnis di tengah dinamika industri otomotif nasional.

"Kami akan terus memperkuat kolaborasi, efisiensi rantai pasok, dan inovasi produk untuk menjaga daya saing jangka panjang,” ujar Sophie melalui keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (29/10/2025).

Sophie merinci, pendapatan bersih AUTO dari segmen manufaktur hingga kuartal III-2025 mencapai Rp 7,8 triliun, atau tumbuh 5,8% (yoy).

 

Hasil ini terutama didorong adanya peningkatan permintaan komponen dari pelanggan Original Equipment Manufacturer (OEM), baik roda dua maupun roda empat, meskipun pasar domestik kendaraan roda dua cenderung stagnan dan kendaraan roda empat mengalami penurunan.

Baca Juga: Toyota Astra Motor Berupaya Dongkrak Penjualan pada Akhir Tahun lewat Strategi Ini

Selain komponen otomotif, AUTO terus memperluas portofolio ke produk non otomotif, seperti alat kesehatan, komponen alat berat, dan industri lainnya.

AUTO turut mendukung ekosistem kendaraan listrik nasional melalui produksi general parts hingga specific parts untuk kendaraan x-EV dan menghadirkan infrastruktur pengisian daya kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) melalui merek Altro.

Sementara itu, kinerja segmen perdagangan mencatatkan pendapatan bersih senilai Rp 7 triliun, atau meningkat 3,1% (yoy).

Hasil ini didukung oleh peningkatan permintaan di pasar domestik melalui jaringan ritel modern seperti Shop & Drive dan Astra Otoservice, serta penguatan permintaan ekspor ke berbagai negara tujuan.

AUTO juga terus  mendukung ekosistem kendaraan listrik nasional melalui jaringan pengisian daya dengan merek Astra Otopower. Hingga akhir September 2025, Astra Otopower telah hadir di 59 lokasi strategis di berbagai kota di Indonesia.

Baca Juga: Jelang Akhir Tahun, Perang Diskon Mobil Kian Panas tapi Margin Makin Tipis

DRMA tak mau ketinggalan untuk mendongkrak penjualan dan laba bersih. Sepanjang sembilan bulan pertama 2025, penjualan DRMA naik 9,20% (yoy) dari Rp 4,02 triliun menjadi Rp 4,39 triliun. 

Sementara laba bersih DRMA tumbuh 1,89% (yoy) dari Rp 412,07 miliar menjadi Rp 419,87 miliar. President Direktur Dharma Polimetal, Irianto Santoso menyoroti bahwa capaian DRMA lebih tinggi dibandingkan laju penjualan industri kendaraan secara nasional.

Adapun, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan kendaraan bermotor di Indonesia sampai September 2025 mengalami penurunan 11,28%.

“Keberhasilan perseroan meraih kinerja solid di situasi sulit ini terjadi berkat strategi diversifikasi produk serta efisiensi di lini manufaktur yang turut memperkuat profitabilitas,” kata Irianto.

Mengenai diversifikasi produk, DRMA terus mengembangkan ekosistem kendaraan listrik sebagai rencana strategis dalam diversifikasi produk-produk Dharma Group.

Baca Juga: Jelang Akhir Tahun, Perang Diskon Mobil Kian Panas tapi Margin Makin Tipis

DRMA pun telah mengembangkan unit bisnis Dharma Connect (DC) sebagai ekosistem komponen kendaraan listrik kolaboratif.

Selain itu, DRMA masuk ke after market dengan mengembangkan produk Aki Lithium 12V, 6Ah. Tidak hanya komponen otomotif, DRMA juga telah mengembangkan Battery Energy Storage System (BESS) sebagai salah satu diversifikasi bisnis.

Dari sisi efisiensi, penerapan teknologi otomatisasi di beberapa fasilitas produksi DRMA telah berbuah pada peningkatan produktivitas dan kualitas produk.

"Sementara pengendalian rantai pasok yang lebih baik mampu membantu menjaga stabilitas usaha saat industri otomotif mengalami tekanan," ujar Irianto.

Baca Juga: Pengamat: Program Mobil Nasional Perlu Sentuh Kebutuhan Transportasi Rakyat

Selain AUTO dan DRMA, BOLT juga bisa mencapai pertumbuhan kinerja, bahkan dengan level dobel digit. Penjualan BOLT naik 13,63% (yoy) dari Rp 1,10 triliun menjadi Rp 1,25 triliun.

Sedangkan laba bersih BOLT melonjak 63,08% (yoy) dari Rp 66,07 miliar menjadi Rp 107,75 miliar. 

Selanjutnya: Airlangga: RI Upayakan Tarif Impor ke AS Jadi 0 Persen untuk Sawit dan Kakao

Menarik Dibaca: Hasil Hylo Open 2025: Fajar/Fikri Melaju Mulus ke 16 Besar, Menuju Final Keempat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×