kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,01   -18,50   -1.98%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Damri terdampak lesunya sektor transportasi di masa pandemi


Selasa, 31 Agustus 2021 / 17:54 WIB
Kinerja Damri terdampak lesunya sektor transportasi di masa pandemi
ILUSTRASI. Damri


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 cukup memukul bisnis BUMN transportasi, yaitu Perusahaan Umum (Perum) Damri.

Damri belum merilis laporan keuangan kuartal I-2021 ataupun semester I-2021. Berdasarkan laporan keuangan tahun 2020, Damri mengalami penurunan pendapatan usaha sebesar 40,55% (yoy) menjadi Rp 738,33 miliar.

Total pendapatan usaha tersebut diperoleh dari pendapatan angkutan sebesar Rp 725,33 miliar, pendapatan non angkutan sebesar Rp 10,73 miliar, dan pendapatan lainnya sebesar 2,25 miliar. Damri turut menderita rugi bersih tahun berjalan sebesar Rp 220,07 miliar pada tahun 2020. Padahal, di tahun sebelumnya perusahaan ini masih meraup untung sebesar Rp 43,26 miliar.

Corporate Secretary Damri Sidik Pramono mengaku, sektor transportasi darat menjadi salah satu sektor usaha yang paling terdampak akibat pandemi Covid-19. Pembatasan kegiatan masyarakat dengan beragam kondisi sejak awal pandemi sangat mempengaruhi capaian kinerja Damri, baik dari sisi pergerakan armada, jumlah pelanggan, dan total pendapatan.

Berkurangnya frekuensi penerbangan jelas berdampak pada jumlah penumpang yang diangkut dari dan menuju bandara oleh Damri. Tidak adanya mobilitas masif pada masa liburan atau libur hari besar turut menekan kinerja pendapatan Damri.

Baca Juga: Damri kini layani rute Ponorogo - Surabaya

Sidik menyebut, capaian kinerja Damri di semester I-2021 tampak menurun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, apalagi jika dibandingkan dengan kondisi normal pada tahun 2019.

Jika dibandingkan dengan capaian setahun lalu, jumlah pelanggan Damri pada semester I-2021 hanya sekitar 34% dari jumlah pelanggan pada semester I-2020. “Sementara jika dibandingkan dengan jumlah pelanggan semester I-2019 saat kondisi masih normal, maka jumlah pelanggan pada semester I-2021 hanya sekitar 15,3% saja,” ungkap Sidik, Selasa (31/8).

Manajemen Damri sendiri berusaha untuk bisa mengoptimalkan perolehan pendapatan, terutama dari segmen penugasan maupun logistik yang sejauh ini mampu memperlihatkan tren positif. Terobosan bisnis terus dilakukan oleh Damri, antara lain melalui sinergi dengan BUMN maupun badan usaha swasta lain, termasuk mengupayakan pendapatan dari non-farebox.

Sidik menilai, upaya optimalisasi segmen komersial, terutama untuk angkutan bandara, tentu masih sangat bergantung pada kebijakan pemerintah terkait pembatasan aktivitas masyarakat dan kecepatan mencapai herd immunity. “Kami juga mengupayakan berbagai efisiensi untuk mengurangi beban pengeluaran,” imbuh dia.

Walau demikian, penghematan tersebut tentu tidak akan mengurangi standar pelayanan Damri kepada para pelanggan sesuai dengan prinsip D5K, yaitu Damri mengutamakan keselamatan, keamanan, ketepatan, kesehatan, dan kenyamanan penumpang dan pramudi.

Selanjutnya: Damri gandeng ShopeePay sediakan layanan pembayaran elektronik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×