kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kinerja terjaga, TubanPetro komitmen terus dukung penanganan Covid-19


Jumat, 10 September 2021 / 14:52 WIB
Kinerja terjaga, TubanPetro komitmen terus dukung penanganan Covid-19
ILUSTRASI. Suasana kawasan kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Tuban


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

Bahkan, pandemi menjadi ’’berkah’’ bagi Polytama yang mampu meningkatkan penjualan hingga periode 31 Agustus 2021. 

Baca Juga: Raih Sertifikasi ISO 37001-2016, TubanPetro optimistis kinerjanya kian baik

Polytama Propindo berhasil meraih penjualan sebesar US$205,51 juta  atau naik 54 persen dari US$133,81 juta di periode yang sama tahun sebelumnya, sedangkan Petro Oxo Nusantara  meraih penjualan sebesar US$174,89 juta atau naik 105 persen dari US$85,38 juta di periode yang sama tahun sebelumnya.   

Kinerja positif yang diraih Polytama diperoleh seiring naiknya permintaan produk polypropylene yang banyak digunakan untuk bahan dasar alat kesehatan seperti alat pelindung diri (APD), dan masker, di samping masih belum lancarnya supply chain dari polypropylene impor.

Dalam memenuhi permintaan pasar dan kebutuhan konsumen, Polytama secara konsisten melakukan inovasi dalam proses produksi dan pengembangan produk. Inovasi yang dilakukan pada tahun 2020 adalah mengganti sebagian bahan bakar boiler dari industrial diesel oil menjadi gas alam yang akan menghemat biaya produksi.

Sementara Petro Oxo Nusantara (PON), juga mampu mempertahankan kinerja seiring dengan permintaan produk 2-EH, khususnya mulai semester kedua 2020 karena kenaikan permintaan produk-produk kesehatan untuk APD, terutama sarung tangan.

Bahkan di Agustus 2021 melakukan ekspor perdana produk Isobutyl Aldehyde (IBAL) ke Cina, sejalan dengan arahan Pertamina untuk go global.

Kapasitas produksi 150.000 MT untuk Ethyl Hexanol dan Isobutanol menjadikan PON sebagai produsen terbesar di Indonesia, dengan penjualan 80% ekspor. 

PON juga berencana diversifikasi produk dengan menggantikan produk Iso-Butyl Alcohol (IBA) menjadi Neo Pentyl Glycol (NPG) telah dimulai oleh PON dengan menyelesaikan Pra Feasibility Study di akhir 2020.

Baca Juga: TPPI menerima pengelolaan kilang elpiji Tuban LPG Indonesia (TLI) dari negara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×