Reporter: Dani Prasetya | Editor: Edy Can
JAKARTA. PT Kertas Kraft Aceh (KKA) belum bisa beroperasi setelah memperoleh investor. Diperkirakan, pabrik kertas itu baru akan beroperasi sekitar dua tahun sejak adanya investor baru.
Direktur Operasi KKA Andriano memperkirakan butuh waktu sekitar 20 bulan hingga 24 bulan. "Lama karena kami perlu waktu untuk revitalisasi," katanya, Rabu (20/4).
Salah satunya penyebabnya karena pembangunan boiler baru yang menggunakan bahan bakar batu bara. Andriano bilang, selama ini KKA menggunakan boiler gas. Namun, KKA berniat beralih ke batubara karena pasokan gas seret.
Namun, apabila investor terpilih menyarankan penggunaan gas dalam proses produksi kertas kraft maka untuk perbaikan dan peningkatan kualitas pelapisan membutuhkan waktu sekitar 12 bulan setelah Juni 2011.
KKA didirikan pada 21 Februari 1983 berlokasi di kawasan industri Lhokseumawe, sekitar 30 km dari Kota Lhokseumawe, Aceh Utara. Sebanyak 96,67% sahamnya dikuasai pemerintah dan sisanya oleh PT Alas Helau. Perusahaan itu dipimpin oleh tiga komisaris dan empat direksi.
Setelah perusahaan itu memutuskan untuk menghentikan operasinya secara total pada 1 Januari 2008, KAA melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 935 karyawannya. Namun, kini karena rencana reoperasi itu maka pihak perusahaan memutuskan memperkerjakan 115 staf manajemen. "Tapi sebagian besar security dan sebagian kecil lagi maintenance," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News