kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.405.000   -9.000   -0,64%
  • USD/IDR 15.370
  • IDX 7.722   40,80   0,53%
  • KOMPAS100 1.176   5,28   0,45%
  • LQ45 950   6,41   0,68%
  • ISSI 225   0,01   0,00%
  • IDX30 481   2,75   0,57%
  • IDXHIDIV20 584   2,72   0,47%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 138   -1,18   -0,84%
  • IDXQ30 161   0,48   0,30%

KKKS Sambut Positif Rencana Kementerian ESDM Revisi Aturan Gross Split


Rabu, 24 Mei 2023 / 11:06 WIB
KKKS Sambut Positif Rencana Kementerian ESDM Revisi Aturan Gross Split
ILUSTRASI. KKKS menyambut positif rancangan perubahan aturan tentang Kontrak Bagi Hasil Gross Split. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana merevisi aturan kontrak bisnis hulu migas gross split. 

Kontrak bisnis migas yang diperkenalkan di era kepemimpinan Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Wakil Menteri ESDM Acrcandra Tahar ini akan direvisi menjadi new simplified gross split. 

Melansir keterangan resmi di laman Kementerian ESDM, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) memberikan tanggapan positif terhadap rancangan perubahan Peraturan Menteri ESDM Nomor 8 Tahun 2017 tentang Kontrak Bagi Hasil Gross Split yang saat ini digodok Pemerintah. 

Hal ini terlihat dalam Konsultasi Publik Rancangan Perubahan Peraturan Menteri ESDM Nomor 8 Tahun 2017 tentang Kontrak Bagi Hasil Gross Split di Alila Hotel Solo, Jawa Tengah, Jumat (19/5).

Baca Juga: Aspermigas: Peraturan Menteri Baru untuk Migas Non Konvensional Harus Revolusioner

Ali Nazir mewakili Indonesia Petroleum Assocation (IPA) dalam pertemuan tersebut mengapresiasi langkah yang dilakukan Pemerintah untuk perbaikan kontrak Gross Split. 

“Ini untuk meningkatkan competitiveness migas Indonesia. Ini tindak lanjut workshop di Bandung bulan Desember 2022. Dalam waktu 6 bulan sudah ada draft. Ini luar biasa,” jelasnya dikutip keterangan resmi, Selasa (23/5). 

Hal senada juga disampaikan Imelda dari Pertamina Hulu Energi dan Gunawan dari Pertamina Hulu Rokan  
“Rancangan baru ini menjadi angin segar bagi KKKS seperti PT Pertamina,”  kata Imelda.

Pada kesempatan tersebut, KKKS juga menyampaikan masukan dan pertanyaan terkait rancangan tersebut. Antara lain, usulan agar mempertimbangkan   biaya yang tinggi (maintenance) wilayah kerja (WK) alih kelola dan tambahan split untuk WK migas mature.

Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Noor Arifin Muhammad menyambut baik tanggapan dan masukan-masukan tersebut. 

“Hingga saat ini banyak sekali masukan. Tentunya kami masih sangat membuka diri  terhadap masukan supaya tujuan awal kontrak Gross Split ini  dapat kita realisasikan. Pemikiran mengenai bentuk kontrak ini tentunya tidak datang tiba-tiba,  melainkan dari suatu  pemikiran yang dalam. Kita lakukan  simplifikasi tetap sejalan dengan tujuan di awal,” ujarnya.

Baca Juga: Kemenkeu Siapkan Revisi Dua Peraturan Pemerintah untuk Dorong Investasi Hulu Migas

Selain rancangan perubahan Peraturan Menteri ESDM Nomor 8 Tahun 2017 tentang Kontrak Bagi Hasil Gross Split, Pemerintah juga menyusun rancangan Kepmen  tentang Pedoman Pelaksanaan dan Komponen Kontrak Bagi Hasil Gross Split yang digunakan  acuan dalam penetapan dan penyesuaian bagi hasil pada kontrak Gross Split. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mudah Menagih Hutang Penyusunan Perjanjian & Pengikatan Jaminan Kredit serta Implikasi Positifnya terhadap Penanganan Kredit / Piutang Macet

[X]
×