kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

KKP aplikasi laut bisa tingkatkan presisi tangkapan ikan


Kamis, 11 Oktober 2018 / 19:48 WIB
KKP aplikasi laut bisa tingkatkan presisi tangkapan ikan
ILUSTRASI. Populasi ikan hiu di Indonesia


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Demi meningkatkan presisi data tangkapan ikan dan potensi perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan mengembangkan aplikasi pendataan lokasi tangkap ikan.

Kepala Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) Jembrana, I Nyoman Radiarta menjelaskan, pengembangan hasil riset aplikasi Laut Nusantara ini merupakan hasil kerja sama BROL Jembrana dengan PT XL Axiata.

"Untuk tahun ini, aplikasi ini berisi data lokasi penangkapan ikan yang kita bagi menjadi 3, yaitu data dan lokasi penangkapan ikan nasional yang cakupannya seluruh Indonesia, pelabuhan, dan perairan khusus," jelasnya dalam rilis yang diterima Kontan co.id, Kamis (11/10).

Menurut Nyoman, data dan lokasi penangkapan ikan nasional memiliki resolusi 4 km, sementara itu pelabuhan beresolusi 1 km.

"Selain informasi penangkapan ikan, aplikasi Laut Nusantara ini juga memuat informasi lainnya seperti jarak posisi ke lokasi tujuan, konsumsi BBM, jumlah hasil tangkapan, jenis-henis ikan tangkapan, bahkan contact person dalam aplikasi tersebut. Artinya apa? Nelayan bisa bertanya informasi langsung ke kontak center BROL," terangnya.

Aplikasi Laut Nusantara ini sendiri telah disosialisasikan kepada hampir 1.300 nelayan yang tersebar di seluruh Indonesia, baik secara langsung maupun melalui media teleconference.

"Harapan kami, di tahun ini aplikasi ini bisa dikenal dengan baik oleh masyarakat. Dan kita harap ini akan ditingkatkan setiap tahun. Kita akan enhance terus, kita akan per tajam ini tahun depan dengan menambah fitur-fitur lainnya yang bermanfaat bagi nelayan," lanjutnya.

Dengan adanya aplikasi Laut Nusantara ini, nelayan bukan lagi mencari ikan, melainkan menangkap ikan. Artinya nelayan semakin sedikit mengeluarkan biaya operasional, bisa menuju langsung lokasi penangkapan ikan.

"Bisa jadi konservasi karena tidak banyak pencemaran, tidak banyak pengrusakan, karbon dari kapal yang dikeluarkan dari kapal-kapal tersebut," cetus Nyoman.

Jadi mereka bisa langsung menuju lokasi. Jadi tidak ada lagi istilah mencari ikan, tapi saya mau menangkap ikan.

Laut Nusantara ini ditargetkan untuk nelayan kecil dengan kapal di bawah 30 GT. Berbasis android system, aplikasi ini dapat di-download secara gratis di apps store dan diinstal di ponsel untuk mengakses informasi yang tersedia dari seluruh wilayah Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×