kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.594.000   17.000   1,08%
  • USD/IDR 16.370   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.155   47,14   0,66%
  • KOMPAS100 1.057   5,10   0,48%
  • LQ45 832   4,41   0,53%
  • ISSI 214   1,71   0,81%
  • IDX30 429   2,76   0,65%
  • IDXHIDIV20 512   2,62   0,51%
  • IDX80 121   0,63   0,53%
  • IDXV30 124   0,17   0,14%
  • IDXQ30 141   0,95   0,68%

KKP Optimalkan DAK untuk Bedah UPI Mikro Kecil Dukung Swasembada Pangan


Jumat, 17 Januari 2025 / 17:21 WIB
KKP Optimalkan DAK untuk Bedah UPI Mikro Kecil Dukung Swasembada Pangan
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memprioritaskan optimalisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) 2025 melalui program bedah unit pengolah ikan (UPI) skala mikro kecil.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memprioritaskan optimalisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) 2025 melalui program bedah unit pengolah ikan (UPI) skala mikro kecil. Program ini mendukung swasembada pangan, hilirisasi, dan peningkatan gizi masyarakat, mencakup 29 provinsi di Indonesia.  

Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo, menegaskan peran UMKM sebagai penggerak ekonomi dan penyerap tenaga kerja. 

“Lebih dari 90% dari 4,77 juta pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan adalah UMKM,” ujar Budi.  

Baca Juga: Pagar Laut di Bekasi Buat Reklamasi, KKP Lakukan Penyegelan

Data Pusdatin KKP 2024 mencatat terdapat 76.318 unit usaha mikro dan kecil di bidang pengolahan hasil perikanan, dengan 35,5% terkonsentrasi di Pulau Jawa. Usaha pengeringan ikan mendominasi dengan 17.033 unit (22,3%), diikuti surimi (18,1%) dan pemindangan ikan (9,9%).  

Budi mengakui tantangan utama UPI mikro kecil adalah mutu dan kualitas produk akibat metode pengolahan tradisional. “Ruang produksi yang menyatu dengan dapur rumah tangga seringkali menjadi kendala dalam memenuhi standar mutu dan keamanan pangan,” jelasnya.  

Untuk mengatasinya, Ditjen PDSPKP mendukung pelaksanaan DAK melalui bedah UPI dan rehabilitasi fasilitas pengolahan, termasuk perbaikan bangunan dan pengadaan peralatan. “KKP hadir untuk memastikan produk UMKM memenuhi standar mutu dan keamanan,” tambah Budi.  

Program ini bertujuan meningkatkan kapasitas UMKM, produktivitas olahan, serta jaminan mutu keamanan hasil perikanan. Rehabilitasi meliputi perbaikan bangunan dan pemberian alat sesuai jenis produk yang dihasilkan.  

Baca Juga: KKP Hentikan Pemagaran Laut Tangerang Tanpa Izin

Direktur Pengolahan Ditjen PDSPKP, Widya Rusyanto, mengungkapkan selama 2024 KKP telah merehabilitasi 224 UPI mikro kecil di 97 kabupaten/kota dan melakukan perbaikan fasilitas di 12 kabupaten/kota. 

“Kami memastikan bangunan UPI memenuhi standar jaminan mutu sehingga mereka dapat memperoleh sertifikasi kelayakan pengolahan (SKP/GMP),” katanya.  

KKP juga mendampingi pelaku usaha dari perencanaan hingga evaluasi, memastikan desain ruang produksi dan peralatan sesuai standar. Widya berharap program ini memperluas akses pasar UMKM hingga tingkat internasional.  

Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menekankan pentingnya jaminan mutu untuk meningkatkan daya saing produk perikanan di pasar domestik dan global.  

Selanjutnya: Tiongkok Bakal Buka Kembali Tur Pariwisata ke Taiwan

Menarik Dibaca: Bitcoin Balik ke US$ 100.000, Robert Kiyosaki Proyeksi Harga di Posisi Ini pada 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×