kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.806.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.585   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Komisi VII DPR RI Dorong Industri Baja Nasional Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri


Sabtu, 29 Maret 2025 / 16:34 WIB
Komisi VII DPR RI Dorong Industri Baja Nasional Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri
ILUSTRASI. Pabrik baja PT Krakatau Steel Tbk (KRAS).


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk pada Rabu, 26 Maret 2025 menerima Kunjungan Kerja Reses Komisi VII DPR RI Masa Persidangan II Tahun 2024-2025 dan Kementerian Perindustrian RI di Kota Cilegon, Banten.

Krakatau Steel dan para pelaku industri baja lainnya hadir dalam acara ini menyampaikan aspirasi maupun kendala yang dihadapi industri baja saat ini, termasuk diantaranya penyerapan produk baja hulu hingga hilir untuk pemenuhan kebutuhan domestik.

Baca Juga: Krakatau Steel (KRAS) Ekspor 11.600 Ton Baja ke Eropa

“Kami mendorong Kementerian Perindustrian RI untuk berpihak kepada para pelaku industri baja nasional, baik dari hulu hingga hilir, termasuk mengakomodir kebijakan-kebijakan yang mendukung kemajuan industri baja nasional,” jelas Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Dr. Evita Nursanty dalam siaran persnya, Sabtu (29/3).

Direktur Utama Krakatau Steel Muhamad Akbar Djohan mewakili para pelaku industri baja nasional berterima kasih atas kehadiran Komisi VII DPR RI yang telah berjibaku membantu industri baja nasional untuk terus tumbuh dan berkembang, terutama dalam melawan derasnya produk baja impor ke Indonesia.

“Kami bersyukur kemarin Krakatau Steel kembali melakukan ekspor ke Eropa, ini artinya produk anak bangsa sudah diakui oleh negara-negara di dunia dan seharusnya bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” tambah Akbar Djohan.

Krakatau Steel Group dengan produk-produk baja hulu dan hillirnya yang berkualitas saat ini masih menguasai market share industri baja di Indonesia yakni mencapai 40% di tengah tantangan gempuran impor. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada potensi pasar yang dapat dicapai ke depan.

Baca Juga: Krakatau Steel Rebut Peluang Pasar Baja Eropa di Tengah Tantangan Global

“Secara umum permasalahan impor ini dapat diatasi dengan perlindungan pemerintah dalam bentuk regulasi seperti misalnya kebijakan anti dumping, BMAD produk baja, penerapan P3DN, penerapan SNI, maupun pengendalian produk impor. Semoga ke depan industri baja nasional turut bertumbuh dan terus memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia,” tegas Setia Diarta Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian RI.

Menutup pernyataannya, Akbar Djohan optimistis bahwa dengan dukungan dari pemerintah, baik dari sisi regulasi maupun penyerapan produk baja lokal terutama untuk proyek-proyek strategis nasional dapat meningkatkan daya saing produk baja dalam negeri dan para pelaku industri baja nasional dapat berkembang maju dan menjadi kekuatan bagi industri nasional yang memberikan nilai tambah bagi peningkatan perekonomian Indonesia.  

Selanjutnya: SIG Fasilitasi Mudik Bersama BUMN 2025 untuk 2.160 Pemudik, Buka Posko di 4 Lokasi

Menarik Dibaca: Kumpulan Twibbon World Bipolar Day 2025 dan Sejarah Tentang Peringatan Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU

[X]
×