kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.195   -21,00   -0,13%
  • IDX 6.864   -14,20   -0,21%
  • KOMPAS100 999   -3,10   -0,31%
  • LQ45 763   -2,26   -0,29%
  • ISSI 226   -0,55   -0,24%
  • IDX30 393   -1,27   -0,32%
  • IDXHIDIV20 454   -1,69   -0,37%
  • IDX80 112   -0,33   -0,30%
  • IDXV30 114   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 127   -0,65   -0,51%

Kompetisi generasi empat


Kamis, 16 April 2015 / 10:10 WIB
Kompetisi generasi empat
ILUSTRASI. Inilah 5 Manfaat Ceramide untuk Kulit, Cegah Penuaan!


Reporter: Fransiska Firlana, Herry Prasetyo, Maria Elga Ratri, Tedy Gumilar | Editor: Tri Adi

Berbekal penataan frekuensi 1.800 MHz, operator selular ibarat punya modal kuat untuk menjajakan layanan pita lebar generasi keempat. Persaingan layanan internet super cepat dengan teknologi 4G bakal kian seru.

Jauh-jauh hari sebelum operator selular menggelar layanan 4G LTE, Internux pada November 2013 sudah meluncurkan layanan 4G LTE bertajuk Bolt! menumpang frekuensi 2300 MHz. Larry Ridwan, Chief Commercial Officer, Internux, bilang, jaringan Bolt! saat ini tersedia di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, juga Bekasi.

Untuk memperluas jaringan, Internux akan menggandeng  First Media yang menguasai zona Sumatra Utara. Selain itu, Larry mengatakan, Internux bakal mengembangkan jaringan di wilayah Jabodetabek yang selama ini belum menikmati layanan Bolt!. “Tahun ini kami akan menggarap Serang dan Cilegon,” ujar Larry.

Selain mengembangkan jaringan, Internux juga menambah kapasitas. Tahun ini, Internux akan menambah based transceiver station (BTS) menjadi 4.000 unit. Untuk pengembangan infrastruktur, Internux akan mengucurkan dana US$ 30 juta. Langkah ini demi target peningkatan jumlah pelanggan menjadi 3 juta pelanggan pada tahun ini. Setahun pasca meluncur, jumlah pelanggan Bolt! mencapai 1,4 juta orang.

Meski operator selular punya bekal penataan frekuensi 1.800 MHz, Larry menegaskan, Internux tidak gentar. Menurut dia, kehadiran pemain lain di layanan 4G LTE justru membikin industri 4G semakin berkembang. Masyarakat akan semakin memahami mengenai layanan 4G dan kemudian menggunakannnya. “Kami cukup percaya diri karena kami punya BTS 4G paling banyak dan teknologi yang lebih cepat,” klaim Larry.


Rencana ekspansi

XL Axiata juga tak mau kalah. Ongki Kurniawan, Chief Service Management Officer XL Axiata, menyatakan, XL saat ini sudah memiliki jaringan infrastruktur serat optik sepanjang lebih dari 30.000 km dan lebih dari 52.000 BTS 3G/2G. Ketika frekuensi 1.800 MHz sudah tertata dan menerapkan teknologi netral, XL siap memperluas jangkauan layanan 4G ke berbagai daerah di Indonesia.

Saat ini XL baru menggelar layanan 4G secara komersial di sebagian Yogyakarta, Bogor, dan Medan. Selain itu, XL juga mengadakan uji coba layanan 4G di sebagian Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Denpasar. Ongki menuturkan, antusiasme pelanggan XL terhadap layanan Hotrod 4G-LTE cukup tinggi. Hingga kini 80.000 pelanggan sudah menukarkan kartu perdana 4G LTE. Aada 35.000 pelanggan yang sudah menikmati layanan 4G LTE milik XL.

Sebagian dari total belanja modal XL sebesar Rp 7 triliun akan digunakan untuk mengembangkan layanan 4G. Menurut Ongki, beberapa kota, seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya, menjadi target peluncuran layanan 4G secara komersial setalah penataan frekuensi 1.800 MHz rampung.

Sayang, Ongki masih merahasiakan target jumlah pelanggan layanan 4G hingga akhir tahun ini. Yang jelas, dia menyebutkan, XL secepat mungkin bakal berekspansi ke wilayah lain di seluruh Indonesia. Namun, sebelum melebarkan sayap, XL perlu melihat minat masyarakat di daerah tersebut. Selain itu, yang juga penting, XL akan menyiapkan ekosistem pendukung terlebih dahulu, seperti penyediaan ponsel 4G yang terjangkau maupun pengembangan aplikasi digital khusus untuk teknologi tersebut.

Menurut Ongki, XL sudah menggandeng kerjasama dengan produsen ponsel 4G LTE, yakni LG dan Sonny. Rencananya, XL juga berkongsi dengan produsen lain, semacam Samsung dan Xiaomi. Lagi-lagi, Ongki masih merahasiakan waktu peluncuran produk bundling ponsel 4G itu. “Tunggu tanggal mainnya,” kata Ongki.

Sementara, Indosat pada kuartal kedua tahun ini berencana meluncurkan layanan 4G secara komersial di Yogyakarta dan Denpasar. Adrian Prasanto, Head of Public Relations Indosat, menjelaskan, kedua kota tersebut menjadi target Indosat karena pemakaian data di Yogyakarta dan Denpasar terbilang tinggi. “Kami mengalokasikan 70% dari total belanja modal untuk pengembangan layanan data,” ungkap Adrian.

Nah, Telkomsel tampaknya terbilang ekspansif menggelar layanan 4G. Saat ini, Telkomsel telah meluncurkan layanan 4G secara komersial di Medan, Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Denpasar. Jumlah pelanggan Telkomsel 4G sudah menembus angka 210.000 pelanggan. “Target tahun ini akan kami evaluasi dulu sembari menunggu penataan frekuensi 1.800 MHz selesai,” ujar SVP LTE Project Telkomsel Hendri Mulya Sjam.

Yang jelas, persaingan layanan 4G bakal seru dan konsumen punya banyak pilihan.    


Laporan Utama
Mingguan Kontan No. 29 - XIX, 2015

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×