kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Konsesi Kualanamu Dinilai Akan Kerek Investasi dan Perdagangan


Senin, 20 Desember 2021 / 12:42 WIB
Konsesi Kualanamu Dinilai Akan Kerek Investasi dan Perdagangan
ILUSTRASI. Suasana Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara,


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengoperasian dan pengembangan Bandara Kualanamu yang dilakukan lewat kerjasama antara PT Angkasa Pura II dengan GMR Airports Consortium berpotensi menyokong geliat perdagangan dan investasi di Tanah Air.

Pasalnya, pengembangan bandara di ujung Pulau Sumatra itu akan menjadikan Kualanamu sebagai hub di kawasan Asia yang mencakup Asia Selatan dan Kawasan Indo-China.

Sejalan dengan itu, maka prospek perdagangan dan investasi dari negara tetangga ke Indonesia sangat cerah. Pengembangan Bandara Kualanamu juga akan mengedepankan konsep Aerotropolis dimana bandara dijadikan sebagai pusat perkembangan perkotaan yang mempengaruhi perkembangan area komersial dan pertumbuhan ekonomi wilayah. Bandara akan memiliki peran utama bagi berkembangnya wilayah perkotaan baru tersebut.

Baca Juga: Ini alasan Garuda Indonesia baru bisa masuk ke Holding BUMN Pariwisata di 2023

Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy mengatakan, kerja sama ini akan  meningkatkan trafik penerbangan internasional ke bandara Kualanamu sehingga dapat menarik investasi untuk sektor industri, khususnya di Sumatera Utara.

“Tujuan dari kerja sama ini memberikan kesempatan kepada mitra untuk mengelola bandara Kualanamu, termasuk menanggung beban pengelolaan, sehingga kunjungan lewat penerbangan akan lebih banyak ke sana dan mendatangkan investasi untuk sektor industri di Sumatera. Sementara dari  pihak pemerintah mendapatkan keuntungan dari bagi hasil pengeloaan bandara tersebut," kata Yusuf dalam keterangannya, Senin (20/12).

Adapun sektor yang berpeluang untuk dibidik investor salah satunya adalah industri pengolahan dan komoditas kelapa sawit,  di mana Sumatera merupakan salah satu penghasil utama.

Kerja sama ini juga bakal mendorong Bandara Kualanamu sebagai salah satu pusat distribusi rantai pasok global di kawasan Asia, serta berpeluang mengimbangi Changi Airport di Singapura dan Kuala Lumpur International Airport (KLIA) di Malaysia.

Posisi Kualanamu sebagai hub akan meningkatkan efisiensi bisnis di Tanah Asia sehingga hal ini akan menjadi pertimbangan bagi investor untuk meningkatkan perdagangan maupun menanamkan modalnya di Indonesia.

Baca Juga: AP II gandeng GMR Airports untuk kembangkan Bandara Kualanamu, ini kata pengamat

Letak Bandara Kualanamu yang cukup dekat dengan Medan, juga menjadi daya tarik bagi para pelancong dan calon investor untuk mengembangkan pusat ekonomi di kawasan tersebut.

"Karena kita kan sebetulnya ingin menjual keunggulan kompetitif kita (dari kerja sama ini). Termasuk industri pariwisata, karena masuknya wisatawan mancanegara lewat bandara Kualanamu," ujarnya.

Hal ini dapat menjadikan Medan sebagai kota berkelas internasional yang mampu bersaing dengan Kuala Lumpur dan Singapura.

Seperti diketahui, GMR Airport Cobsorsium merupakan perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki oleh perusahaan operator jaringan bandara terkemuka asal Prancis yaitu Aeroports De Paris (ADP).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×