kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Konstruksi jalan tol Serpong-Balaraja akan dimulai awal 2019


Kamis, 13 September 2018 / 20:24 WIB
Konstruksi jalan tol Serpong-Balaraja akan dimulai awal 2019
ILUSTRASI. Tol Serpong-Balaraja


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) bersama mitra konsorsiumnya Astratel Nusantara (Astra Infrastruktur) dan Kompas Gramedia lewat PT Trans Bumi Serbaraja masih fokus untuk menyelesaikan pembebasan lahan tol Serpong-Balaraja tahun ini.

Konstruksi proyek jalan bebas hambatan sepanjang 39,8 kilometer (km) tersebut tidak akan dimulai jika pembebasan lahan belum rampung. "Konstruksi diharapkan akan dimulai pada awal 2019," kata Dhony Rahajo, Managing Director Sinarmas Land pada Kontan.co.id, Kamis (13/9).

Trans Bumi Serbaraja tidak ingin terburu-buru melakukan proses konstruksi jika permasalahan lahan belum selesai. Itu merupakan strategi perusahaan agar proyek tersebut bisa dijalankan sesuai dengan aturan dan tidak harus menghadapi permasalahan saat sudah mulai melakukan pembangunan.

Menurut Dhony, progres pembebasan lahan Tol Serpong-Balaraja itu sebetulnya sudah hampir 100%. Hanya saja, proses penilaian dan pembayaran tanah-tanha masyarakat butuh proses lama.

Saat ini, Trans Bumi Serbaraja sedangn melakukan proses penilaian tanah. Setelah itu, lanjut Dhony, akan masuk pada proses pengadaan yang akan dilakukan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan setelah proses ganti rugi selesai akan dilanjutkan dengan penyerahan tanah ke pemerintah.

Kemudian, pemerintah nantinya akan melakukan serah terima lahan kepada Trans Bumi Serbaraja sebagai Badan Usaha Pengelola Tol (BUJT) Serpong-Balaraja. Jika serah terima itu rampung baru kemudian bisa dilakukan tender kontraktor utama yang akan membangun jalan tol itu. "Jadi tender konstruksi belum kita lakukan." kata Dhony.

Proses pembebasan dan pembangunan jalan tol tersebut akan difokuskan terlebih dahulu untuk seksi I. Adapun sebagain besar dari seksi sepanjang 9,3 km tersebut merupakan lahan milik Sinarmas Land.

Seperti diketahui, awalnya saat konsesinya dimenangkan Trans Bumi Serbaraja pada 2016, panjang jalan tol itu direncanakan hanya 30 km yang terdiri dari dua seksi. Namun, terjadi perubahan trase pada tahun 2017 sehingga panjangnya menjadi 39,8 km yang dibagi dalam tiga seksi. Pertama dari BSD – Legok (9,3 km), Seksi 2 dari Legok – Curug (10,7 km), dan Seksi 3 menghubungankan Curug – Balaraja (19.8 km).

Perubahan trase tersebut membuat biaya konstruksi dan pembebasana lahan proyek itu menjadi membengkak. Awalnya, dengan perhitungan 30 km, nilai investasinya dihitung hanya sekitar 6,3 triliun.

Lantaran pemmebasan lahan masih dalam proses pembebasan dan penilaian, Dhony belum bisa menyebutkan nilai investasi yang akan digelontorkan untuk pembangunan seksi I. "Karena hasil apraisal belum ada, saat ini belum ada perhitungan biaya pembangunan seksi I," kata Dhony.

Bisnis Properti BSDE

Sementara di bisnis properti, BSDE masih terus mengejar penjualan pemasaran atau marketing sales agar bisa mencapai Rp 7,2 triliun sampai akhir tahun. Sepanjang semester I 2018, perusahaan telah berhasil mengantongi Rp 3,8 triliun atau 52% dari target.

Managemen BSDE melihat bahwa penjualan itu masih cukup bagus. Hampir seluruh segmen mengalami pertumbuhan yang sangat positif. Sehingga BSDE masih yakin target marketing sales pada tahun ini dapat tercapai.

Penjualan segmen residensial tumbuh 46% pada semester I-2018 menjadi Rp 1,72 triliun. Dengan jumlah unit yang terjual meningkat dari 602 unit menjadi 823 unit. Sedangkan untuk penjualan lahan mencatat pertumbuhan paling tinggi yaitu 543% dari Rp 138 miliar menjadi Rp 888 miliar. Penjualan apartemen melonjak signifikan sebesar 420% dari Rp 166 miliar menjadi Rp 865 miliar.

Meningkatnya marketing sales BSDE, tidak lepas dari upaya dalam meluncurkan produk-produk baru. Sepanjang enam bulan pertama tahun ini, penjualan BSDE ditopang oleh peluncuran klaster baru di The Zora, Jadeite, Tevana dan Zeva di BSD City, serta didukung pula oleh program Easy Deal sejak April sampai Juli 2018.

Pada Juli lalu, BSDE telah merilis produk baru di kawasan The Zora BSD city yakni kluster bertajuk Kimora. Produk tersebut merupakan kluster kedua yang dikembangkan di The Zora. Kimora terdiri dari 2 tipe hunian 3 lantai yaitu tipe 9 dan tipe 8 dengan total 53 unit yang dibanderol mulai dari Rp 3,7 miliar diluar pajak.

The Zora merupakan proyek hunian kolaborasi antara Sinar Mas Land dengan konsorsium Jepang yang dipimpin oleh Mitsubishi Corporation melalui PT BSD Diamond Development.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×