Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sekretaris Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Maman Hermawan mengukuhkan dua profesor riset BRSDM di Jakarta. Dengan semakin banyaknya peneliti yang melakukan inovasi-inovasi riset bakal mendorong kejayaan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Mengutip rilis pers yang diterima Kontan, pada kegiatan tersebut, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berpesan agar Iptek ditempatkan pada bagian integral seluruh kegiatan pelayanan masyarakat dan wujud pengabdian kepada bangsa dan negara, baik melalui penyusunan kebijakan dan regulasi, maupun implementasi kelautan dan perikanan.
Dengan demikian diharapkan Iptek dapat menjadi bagian dari kemajuan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Saya berharap para peneliti melakukan inovasi-inovasi riset kelautan dan perikanan yang bisa membantu nelayan meningkatkan taraf hidupnya, inovasi yang memberi solusi-solusi terbaik dalam bidang budidaya, inovasi yang mampu menjaga keanekaragaman hayati kelautan perikanan, dan inovasi yang mendorong dan mendukung kemandirian dan kedaulatan negara,” kata Maman Hermawan menyampaikan pesan Menteri Susi yang tidak dapat menghadiri acara tersebut, Jumat (4/5).
Adapun kepada dua profesor yang dikukuhkan, adalah Rudhy Gustiano dan Mas Tri Djoko Sunarno.
Rudhy Gustiano dari Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar dan Penyuluh Perikanan (BRPBATPP) menyampaikan budidaya air tawar harus difokuskan kepada bidang pemuliaan dan genetika.
Yaitu pertama, pada jenis-jenis ikan lokal untuk ketahanan pangan, kedua pada jenis-jenis ikan spesifik lokal yang memiliki peranan ekonomis penting.
Ketiga, pada ikan-ikan potensial bernilai tinggi sebagai kandidat andalan penghasil devisa. Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi target nasional konsumsi ikan per kapita per tahun, tanpa sentuhan genetika pemanfaatan sumber daya genetik ikan tidak akan optimal.
Sementara itu, Mas Tri Djoko Sunarno yang juga berasal dari BRPBATPP menyampaikan penyediaan pakan lokal berkualitas dan ekonomis di Indonesia masih memerlukan pengembangan secara lebih luas melalui penerapan strategi pengembangan.
Adapun strategi pengembangan dimaksud adalah dengan melakukan penataan bahan baku lokal meliputi penyebaraan informasi kualitas dan sentra-sentra bahan baku lokal komersial dan potensial serta pengolahannya sesuai dengan standar, terutama darah sapi, keong mas, biji karet, eceng gondok dan rumput laut
Ia juga mengajukan adanya pengawalan pembuatan formula kepada pembuat pakan lokal dan pemberian sertifikat bagi yang dianggap mampu. Kemudian adanya penyediaan Iptek pakan lokal secara tepat guna dan sasaran serta kelayakan usahanya melalui riset secara terintegrasi.
Sebagai informasi, Profesor Riset adalah sebuah pencapaian Puncak Karir Fungsional seorang peneliti. Berdasarkan catatan, dari 529 orang peneliti BRSDM hanya 60 orang yang mencapai Peneliti Utama, dan hanya 17 orang Profesor Riset yang masih aktif, serta 11 orang Profesor Riset yang sudah pensiun.
Oleh karena itu, diharapkan Pengukuhan Profesor ini dapat memotivasi semua pejabat fungsional peneliti khususnya lingkup BRSDM agar lebih produktif lagi menghasilkan inovasi-inovasi baru dan karya-karya nyata yang bermanfaat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News