kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kuota impor daging sapi tambahan ludes terjual


Kamis, 14 Juni 2012 / 18:14 WIB
Kuota impor daging sapi tambahan ludes terjual
ILUSTRASI. Warga berjalan menggunakan payung saat turun hujan di Jakarta, Jumat (10/1/2020). Cuaca hari ini di Jabodetabek cerah berawan hingga hujan sedang, menurut ramalan BMKG. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja.


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Asnil Amri


JAKARTA. Tambahan kuota impor daging sapi beku sebanyak 5.600 ton telah direalisasikan importir sejak pekan lalu. Namun, tingginya kebutuhan akan daging sapi membuat tambahan pasokan impor daging tak bertahan lama tersimpan di gudang importir.

J Effendi, Direktur Utama PT Indoguna Utama, importir daging sapi beku bilang, pihaknya memperoleh tambahan kuota impor Juni sebanyak 1.300 ton dan telah direalisasikan seluruhnya pada pekan lalu. "Sekarang, gudang kami sudah kosong, daging impor tambahan langsung terserap distributor maupun industri olahan," kata dia ke KONTAN, Kamis (14/6).

Seperti diketahui, tahun ini pemerintah memberikan kuota daging impor sebanyak 34.000 ton, dengan rincian 20.400 ton untuk semester I dan 13.600 ton untuk semester II. Lantaran kuota daging sapi impor pada semester I tidak memenuhi kebutuhan, pemerintah mengalihkan 5.600 ton dari kuota semester II untuk direalisasikan pada Juni 2012.

Menurut Effendi, sejatinya tambahan kuota impor yang diberikan pemerintah jauh lebih kecil dibandingkan kebutuhan perusahaannya yang mencapai 20.000 ton per tahun, atau sekitar 1.700 ton per bulan. Sehingga, pasokan mempengaruhi penurunan kinerja perusahaannya.

Apalagi, pada semester pertama lalu, Indoguna hanya memperoleh jatah daging sapi impor sebanyak 2.700 ton. Alhasil, April silam, daging itu sudah habis dipesan distributor. "Kuota yang diberikan pemerintah sangat jauh dari kapasitas gudang yang kami punya sebanyak 10.000 ton," kata dia.

Dia melanjutkan, untuk menambal kekurangan stok, pihaknya juga menyerap daging sapi lokal sekitar 100 ton per bulan. Effendi mengaku, perusahaannya kesulitan mencari pasokan sapi lokal dari berbagai daerah karena minimnya fasilitas rumah pemotongan hewan (RPH) di wilayah setempat. Selama ini, pihaknya memasok sapi dari Jawa dan Bali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×