Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Antang Gunung Meratus (AGM) memastikan dalam menjalankan kegiatan operasional, senantiasa mengedepankan prinsip keberlanjutan. Tak hanya aspek lingkungan tambang, namun juga turut berkontribusi menjaga ekosistem kawasan.
Upaya nyata yang dilakukan yaitu melakukan konservasi hutan rawa gelam dan habitat hewan langka Bekantan (nasalis larvatus).
Sejak 2016, AGM telah melaksanakan upaya restorisasi untuk habitat Bekantan. Hewan ini merupakan hewan endemik Kalimantan yang sudah hampir punah.
Upaya yang dilakukan AGM dengan merestorisasi habitat Bekantan seluas 90 hektare di Desa Restorasi Ekosistem Bekantan di Desa Rawa Gelam, Kecamatan Tapin Selatan, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan.
AGM mengupayakan untuk menyelamatkan habitat Bekantan dan ekosistem lahan gambut secara maksimal dengan bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapin.
Baca Juga: Pemerintah Diminta Segera Turun Tangan Atasi Persoalan Obvitnas Antang
Selain mengembangkan konservasi, AGM juga membangun infrastruktur ekowisata yang dikelola bersama dengan Pemkab Tapin dan masyarakat setempat.
Kini, wilayah konservasi yang berdekatan dengan operasional angkutan AGM di kanal Sungai Muning itu telah ditetapkan melalui SK Bupati Tapin No. 188.45/060/KUM/2014 sebagai kawasan bernilai penting bagi konservasi Bekantan di Kabupaten Tapin.
Ekowisata Bekantan itu dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti plaza ekowisata, menara pandang, shelter, dermaga, nursery, papan informasi, deck, jembatan, toilet dan sebagainya.
Daniel Siregar, Sect Head Environment AGM menambahkan, langkah AGM menyelamatkan habitat Bekantan juga sejalan dengan penerapan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) ISO 14001:2015 sejak 2016.
Ketentuan dalam ISO itu menyebutkan, dalam menjalankan operasinya, perusahaan senantiasa mempertimbangkan aspek lingkungan yang sejalan dengan visi dan misi untuk menciptakan bisnis berkelanjutan.
“Ini membuktikan bahwa AGM berkomitmen untuk melakukan perbaikan secara terus-menerus, khususnya dalam kinerja pengelolaan lingkungan,” ujar Daniel dalam keterangannya, Minggu (19/12)
Dia menambahkan, identifikasi mengenai kondisi ekosistem Bekantan telah dimulai sejak tahun 2014 dengan melibatkan tim ahli dari Prof Hadi S. Alikodra dari Institut Pertanian Bogor (IPB).
Baca Juga: AGM raih penghargaan sebagai pemasok batubara kualitas terbaik dari PLN
Untuk menjaga kesinambungan, saat ini Program Ekowisata Bekantan selalu dimonitor pemerintah Kabupaten Tapin. Dan bersama AGM, Pemkab Tapin terus mengevaluasi sehingga program dapat terus dikembangkan dan berkontribusi terhadap pariwisata daerah. Bahkan menjadi area studi para mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat.
Daniel memastikan, dalam menjalankan operasional Ekowisata Bekantan, AGM selalu memberdayakan masyarakat sekitar, seperti penanaman pohon di area Rawa Gelam. Masyarakat sekitar ekowisata juga mensuplai bibit dan benih.
Keberpihakan AGM terhadap lingkungan juga dibuktikan dengan sudah 4 kali mendapat proper Biru sejak tahun 2011-2014 dan sudah 5 kali kandidat hijau sejak tahun 2014-2018 .
Bahkan, komitmen AGM untuk selalu menerapkan prinsip keberlanjutan juga dibuktikan dengan meraih sertifikasi ISO 14001 dari badan sertifikasi Transpacific Certification Limited (TCL) yang sudah terakreditasi KAN, salah satu lembaga sertifikasi ISO 14001 yang besar di Australia.
Sistem lain yang telah diterapkan oleh AGM dan telah dinyatakan lulus sertifikasi, selain ISO 14001:2015, adalah ISO 45001:2015 sejak 2018, dan ISO 9001:2015 sejak 2018, serta Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP) sejak tahun 2019.
“Manajemen AGM juga berkomitmen memprioritaskan penggunaan produk yang ramah lingkungan dalam pelaksanaan business process,” ucap Daniel.
Baca Juga: Akses 2 kabupaten di Kalsel tersambung berkat Jembatan Kanal AGM
Berkat upaya nyata melindungi Bekantan, pada 2020, AGM meraih predikat Proper Daerah Hijau dari Pemprov Kalimantan Selatan. Predikat Proper Hijau yang diberikan kepada AGM juga menjadi bukti perusahaan mendukung program pembangunan berkelanjutan yaitu Pelestarian Flora dan Fauna Terancam Punah Daratan Berbasis Masyarakat (SDGs 15.7).
Kontribusi nyata AGM melindungi Bekantan pun mendapat apresiasi dengan meraih Sustainable Development Goals Awards 2021 (ISDA) yang dilaksanakan oleh Corporate Forum for CSR Development (CFCD).
ISDA 2021 itu merupakan ajang penghargaan yang diselenggarakan CFCD bekerjasama dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian PPN/Bappenas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News