kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Listrik Terbatas, Investasi 25 Perusahaan Sepatu Tertunda


Rabu, 01 Juli 2009 / 17:29 WIB
Listrik Terbatas, Investasi 25 Perusahaan Sepatu Tertunda


Reporter: Nurmayanti | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Energi adalah hal penting bagi investor. Makanya jangan heran jika ketidakpastian pasokan listrik membuat sejumlah investor sepatu dalam dan luar negeri menunda rencana investasinya di Indonesia.

Pada tahun ini, berdasarkan catatan Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo), ada 25 perusahaan yang telah mendaftarkan izin investasi ke Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) senilai US$ 700 juta. Kebutuhan pasokan listrik itu mencapai 53.000 kilo volt ampere (KVA) untuk satu perusahaan.

Sayang, pasokan listrik membuat investasi itu menjadi tertunda. Hingga kini, Aprisindo pun masih berusaha memfasilitasi para investor dengan PT Perusahaan Listrik Nasional (PLN), selaku pemasok energi listrik dalam negeri. “Pemerintah perlu bergerak cepat menggaet potensi investasi ini. Sebab, dari 25 perusahaan saja, bakal menyerap setidaknya 160.000 tenaga kerja,” kata Ketua Umum Aprisindo, Eddy Widjanarko, Rabu (1/7).

Eddy menjelaskan, maraknya rencana investasi ini bukanlah tanpa sebab. Melainkan, para investor menilai, kondisi perekonomian maupun politik Indonesia masih lebih stabil ketimbang negara lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×