kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,04   5,70   0.63%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Malindo Feedmill (MAIN) bidik pertumbuhan laba 15% tahun 2020


Rabu, 29 Januari 2020 / 15:57 WIB
Malindo Feedmill (MAIN) bidik pertumbuhan laba 15% tahun 2020
ILUSTRASI. PT Malindo Feedmill. Foto:?malindofeedmill.com


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan poultry, PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) membidik pertumbuhan laba bersih sebesar 15% pada 2020. Hal itu didasarkan pada pertimbangan bahwa prospek pasar bisnis poultry tahun ini bakal moncer.

Sekretaris Perusahaan Malindo Feedmill Andre Andreas Hendjana, mengatakan, pihaknya optimistis pemerintah akan mampu menjaga stabilitas harga broiler dan anak ayam usia sehari alias day old chick (DOC). Hal ini diyakini akan menjaga daya beli peternak sehingga berdampak pada stabilnya permintaan pakan ternak.

“Kalau peternak tidak merugi, peternak akan lebih bergairah untuk melakukan pembelian pakan ternak,” kata Andre kepada Kontan.co.id (29/01).

Baca Juga: Harga saham turun, cek PER dan PBV terbaru emiten poultry dan ayam, Senin (20/1)

Kementerian Pertanian (Kementan) tengah berupaya menstabilkan harga ayam di pasaran. Kementan berencana mendorong integrator untuk mengoptimalkan pemotongan di rumah potong hewan unggas (RPHU) dengan menambah waktu operasional pemotongan menjadi 15 jam per hari. 

Hal tersebut bertujuan untuk mengontrol jumlah peredaran unggas hidup atau livebird di pasar becek guna menjaga stabilitas harga. Tidak hanya itu, sejumlah upaya-upaya lainnya juga tengah digalakkan seperti misalnya pengurangan telur tertunas (HE), dan sebagainya.

Baca Juga: Efek Culling; Sektor Poultry Bullish, Japfa (JPFA) Paling diuntungkan?

Tingkat permintaan pakan yang baik yang didorong oleh harga ayam yang stabil, diyakini akan berdampak signifikan terhadap kinerja bottom line MAIN. Maklum saja, meski memiliki beberapa lini penjualan, segmen pakan ternak masih menjadi andalan yang memiliki kontribusi paling besar dalam penjualan bersih Malindo.

Pada sembilan bulan pertama tahun lalu saja, segmen pakan ternak tercatat menyumbang penjualan sebesar Rp 3,74 triliun atau setara dengan 65,99% dari total penjualan bersih sebesar Rp 5,66 triliun.

Sementara itu, sumbangan terbesar kedua dan ketiga terhadap penjualan berasal dari penjualan DOC dengan porsi kontribusi sebesar 17,72% dan ayam pedaging sebesar 11,30%.

Baca Juga: Meneropong prospek emiten poultry CPIN, JPFA dan MAIN di tahun 2020

Selain itu, optimisme perseroan juga didasarkan pada tren penjualan yang cenderung positif tiap tahun pada tahun-tahun sebelumnya. Kalau melihat laporan tahunan perseroan, penjualan bersih perseroan memang cenderung mengalami pertumbuhan setiap tahunnya.

Pada tahun 2017 saja misalnya, penjualan bersih perseroan tercatat mengalami kenaikan sekitar 3,9% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari yang semula sebesar Rp 5,23 triliun pada tahun 2016 menjadi Rp 5,44 triliun di tahun 2017.

Tren yang sama juga kembali berlanjut di tahun 2018. Sepanjang tahun 2018, penjualan bersih perseroan tercatat sebesar Rp 6,70 triliun atau lebih bertumbuh sekitar 23,2% dibanding penjualan bersih di tahun 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×