Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli
Redma berujar, sebenarnya industri TPT masih memiliki peluang untuk menorehkan kinerja yang lebih baik di tahun ini. Hal itu didukung oleh perekonomian dan daya beli masyarakat yang berangsur pulih setelah sempat terkontraksi akibat gempuran pandemi di tahun lalu.
Namun di sisi lain, industri TPT juga membutuhkan dukungan dari pemerintah untuk segera menertibkan masuknya barang impor murah yang semakin membanjiri pasar domestik, sehingga rata-rata utilisasi industri TPT bisa kembali meningkat hingga penghujung tahun nanti.
Baca Juga: Tagihan Kreditur Mencapai Rp 20 Triliun, Begini Konsep Restrukturisasi Sritex (SRIL)
"Jika masih tidak bisa menertibkan barang-barang impor ini, maka kondisi industri akan lebih buruk. Perbaikan kinerja industri akan lebih baik jika pemerintah serius menertibkan para importir pedagang," terangnya.
Hingga saat ini, industri teksil lokal pun masih terus berupaya untuk mendorong konsumsi melalui berbagai strategi, yakni diversifikasi produk dan juga aktivitas product development terintegrasi baik di industri hulu maupun hilir.
"Pasar ekspor juga masih kita upayakan terus," pungkasnya.
Selanjutnya: Impor Menyerbu, Tekstil Lokal Terkapar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News