Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli
Haryo berharap agar pemerintah terus melakukan evaluasi atau mentoring secara berkala terhadap pemanfaatan insentif harga gas bumi tertentu
Melansir materi paparannya, alokasi gas HGBT pada 2023 sebesar 832 billion british thermal unit per day (BBTUD) dengan peruntukkan 436 BBTUD untuk 7 sektor industri dan 404 BBTUD untuk pembangkit tenaga listrik.
Sampai dengan kuartal III 2022, PGN mencatatkan laba bersih senilai US$ 311 juta atau tumbuh 8% dibandingkan tahun lalu. Adapu pendapatan PGN juga tumbuh 17% yoy menjadi US$ 2,64 miliar. Posisi EBITDA hingga akhir September 2022 mencapai US$ 936 juta atau naik 30% yoy.
Baca Juga: Kementerian ESDM dan DPR Sepakat Tinjau Ulang Kebijakan Harga Gas Industri
“Penjualan niaga gas secara volume sebesar 922 BBTUD atau tumbuh 2% yoy. Kemudian pangsa pasar kami di Indonesia masih bertahan di 92%,” ujarnya.
Pada periode 9 bulan di 2022, PGN merealisasikan belanja modal senilai US$ 96 juta. Haryo mengakui realisasi belanja modal ini masih sedikit karena terjadi beberapa kendala di lapangan serta beberapa program yang saat ini masih dalam tahap proses.
Seperti kegiatan ragisifikasi dengan PLN. “Insya Allah di 2023 bisa berjalan,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News