kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Masuki era new normal, pasar masker kian ramai dan kompetitif


Kamis, 09 Juli 2020 / 16:38 WIB
Masuki era new normal, pasar masker kian ramai dan kompetitif
ILUSTRASI. Warga memakai masker di Jakarta. Pasar masker masih ramai dan kompetitif. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pasokan dan kebutuhan masker sudah terkendali. Permintaan sudah tidak semasif saat awal pandemi, sedangkan pasar cukup kompetitif.

"Saat ini pasar cukup kompetitif dari sisi harga dan cukup padat dari jumlah sektor pelaku usaha di sektor ritel terutama untuk penggunaan masyarakat umum," ujar Erwin Hermanto, Kepala Bidang I Promosi Produk Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia, Kamis (9/7).

Baca Juga: Wamendag: Pemberlakukan AHKFTA dapat dorong ekspor nasional

Sedangkan di pasar medis seperti rumah sakit kompetisi juga cukup ketat karena banyaknya produk masker impor murah serta suplai produksi masker dalam negeri. Mengenai spesifikasi masker yang baik digunakan selama pandemi, Aspaki menghimbau agar masyarakat memperhatikan kualitasnya.

"Yang pasti spesifikasi masker yang baik adalah spesifikasi masker yang harus teruji filtrasi, penetrasi udara hingga kebersihannya," sebut Erwin. Salah satu produsen garmen yang juga memproduksi kebutuhan masker ialah PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY).

Produsen underwear itu menggunakan lini produksi garmennya untuk membuat masker non-medis jenis kain. Tirta Heru Citra, Direktur RICY mengakui bahwa permintaan masker tersebut sudah mulai menurun, tidak sekencang saat awal pandemi.

Sayangnya ia tidak membeberkan hasil dari penjualan tersebut, dari sisi produksi pun selama ini RICY menyesuaikan kebutuhan pasar. "Kami tidak ada kapasitas khusus untuk masker, karenanya selama ada order kami pakai mesin produksi celana dalam saja," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (9/7).

Baca Juga: BI Jateng sampaikan pentingnya kawasan industri dalam pertumbuhan ekonomi

Seperti yang diketahui pabrik RICY memiliki kapasitas produksi hingga 3 juta potong produk garmen per bulannya. Untuk masker, RICY menggunakan merek underwear yang telah eksis yakni GT Man dan Rider, spesifikasinya, produk masker ini terdiri dari empat lapisan kain pelindung, bisa dicuci, dan berbahan katun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×