Reporter: Mona Tobing | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Terjunnya PT Panasonic Gobel Indonesia atau Grup Gobel ke bisnis penggilingan padi disambut gembira oleh Kementerian Pertanian (Kementan). Kementan optimis, hadirnya Grup Gobel meningkatkan produksi beras premium. Alhasil beras impor bisa ditekan.
Haryono, Plt Dirjen Tanaman Pangan Kementan mengatakan, Grup Gobel akan berkontribusi terhadap produksi beras premium. Meski belum menghitung kontribusinya namun Haryono mengatakan kondisi ini bisa menekan impor beras premium yang selama ini dilakukan Indonesia demi memenuhi pangsa pasar masyarakat kelas menengah.
Selama ini, impor beras untuk jenis beras premium atau beras tertentu seperti: beras Thailand yakni Thai Hom Mali, beras Japonica asal Jepang dan beras Basmati asal India dan Pakistan. Impor diperkirakan mencapai 28.000 ton atau sama seperti 2013. Impor dilakukan untuk konsumsi turis yang datang ke Indonesia.
"Saya kira bagus karena pangsa pasar Group Gobel memproduksi beras premium. Selama ini belum banyak swasta yang membidik pasar beras premium," ujar Haryono kemarin (8/9). Berapa besar impor yang dapat ditekan, Haryono belum dapat memastikan.
Seperti diketahui, Grup Gobel masuk bisnis penggilingan padi. Peresmian pabrik penggilingan padi di Desa Jasem, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Grup Gobel menempatkan anak perusahannya, PT Lumbung Padi Indonesia sebagai pengelola ricemill.
Grup Gobel menggandeng mitra bisnis lamanya, yakni Satake Corporation. "Bekerjasama dalam hal pasokan teknologi penggilingan padi yang digunakan, jadi tidak ada joint venture," kata Rahmat Gobel, Komisaris Utama Panasonic Gobel Indonesia.
Yang pasti, Grup Gobel mengklaim, beras gilingan pabriknya bakal memiliki kualitas premium. Kualitas tersebut adalah buah dari teknologi yang perusahaan itu terapkan.
Selain mengklaim menghasilkan kualitas lebih baik, perusahaan itu meyakini bisa mengurangi hilangnya beras selama proses penggilingan hingga 5%. Dalam sehari, pabrik itu bisa menghasilkan 30 ton beras. Nah, Grup Gobel menargetkan bisa menghasilkan 150.000 ton gilingan padi dalam setahun.
Mengenai pasokan padi, Grup Gobel akan bermitra dengan petani. Namun belum jelas, bagaimana model kerjasama dengan para petani tersebut dan berapa banyak petani yang perusahaan itu akan gandeng.
Tak cuma berhenti pada proses penggilingan padi menjadi beras, Grup Gobel juga akan sekaligus mengemas dan memasarkan beras gilingannya. Grup perusahaan itu akan melabeli berasnya dengan merek "Beras Prima" atau "Prime Rice".
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News