kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.966.000   6.000   0,31%
  • USD/IDR 16.774   86,00   0,51%
  • IDX 6.739   16,20   0,24%
  • KOMPAS100 972   3,96   0,41%
  • LQ45 756   1,95   0,26%
  • ISSI 214   1,12   0,53%
  • IDX30 392   0,62   0,16%
  • IDXHIDIV20 469   -1,63   -0,35%
  • IDX80 110   0,55   0,50%
  • IDXV30 115   -0,13   -0,11%
  • IDXQ30 128   -0,17   -0,13%

Mattel Indonesia gandeng Kemperin kembangkan SDM


Senin, 04 Desember 2017 / 16:41 WIB
Mattel Indonesia gandeng Kemperin kembangkan SDM


Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mattel Indonesia melakukan penandatangan komitmen terhadap pengembangan industri mainan di Indonesia bersama Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemperin RI). Melalui penandatangan tersebut, perusahaan yang genap berusia 25 tahun itu ingin memperkuat pengembangan tenaga kerja melalui program Link and Match yang diselenggarakan oleh Kemperin.

Peter Gibbons, Executive Vice President and Chief Supply Chain Officer, Mattel, Inc mengatakan pihaknya telah menggendeng lima mitra SMK dalam bingkai Link and Match tersebut, yakni SMK Negeri 1 Cikarang Pusat, SMK Negeri 1 Cikarang Barat, SMK Negeri 1 Cikarang Sekatan, SMK Negeri 1 Karawang, dan SMK Mitra Industri MM2100 Cibitung.

Sementara itu, Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian Republik Indonesia menyebut, dari sekitar 1.300 SMK program Link and Match sudah diikuti oleh 600 industri, salah satunya PT Mattel Indonesia. "Indonesia adalah produsen Barbie terbesar di dunia, karena menyuplai 60% pasar global," ujarnya Cikarang dalam perayaan 25 Tahun Mattel Indonesia, Senin (4/12).

Mattel merupakan salah satu perusahaan pertama yang beroperasi di Jababeka sejak tahun 1990-an. Hingga saat ini, area tersebut memiliki lebih dari 500 pemasok dan UKM yang menjadi bagian tak terpisahkan dari rantai pasokan Mattel. Dengan nilai ekspor per tahun yang mencapai kurang lebih US$ 150 juta, manajemen Mattel optimistis bisa terus memperkuat pusat produksi bonekanya melalui kolaborasi dengan UKM di Indonesia.

Seperti diketahui 50% bahan baku di pusat produksi Barbie berasal dari lokal. Pusat produksi boneka Barbie di Indonesia adalah yang terbesar dibanding Tiongkok, Malaysia, Thailand, dan Meksiko. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×