kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.826.000   20.000   1,11%
  • USD/IDR 16.565   5,00   0,03%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Memperluas Pasar IKM, Kemenperin Gandeng Ritel Modern


Kamis, 05 Desember 2024 / 19:30 WIB
Memperluas Pasar IKM, Kemenperin Gandeng Ritel Modern
ILUSTRASI. Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian (Dirjen IKMA) Reni Yanita (paling kiri) mewakili Menteri Perindustrian saat membuka Pameran Industri Batik Nusantara (IBN) 2024 di Plasa Industri, Kementerian Perindustrian, Selasa (19/11).


Reporter: Dadan M. Ramdan | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Reni Yanita mengatakan, industri kecil dan menengah (IKM) memiliki peran besar dalam menggerakkan roda perekonomian Indonesia.

Hal itu bisa dilihat dari jumlah IKM yang mencapai 4,5 juta unit usaha atau berkontribusi sebesar 99,7% dari total unit usaha industri di Indonesia. 

Sektor IKM telah menyerap tenaga kerja sebanyak 12,37 juta orang.

“Pada triwulan III 2024, sektor IKM memberikan andil hingga 3,50% terhadap total Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional dan sebesar 20,97% kepada total nilai output industry,” katanya dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (5/12/2024).

Baca Juga: Manufacturing Indonesia 2024 Dukung Keberlanjutan Industri Manufaktur

Sebab itu, Kemenperin berkomitmen untuk merealisasikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) tahun 2025-2029 sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan.

Upaya ini salah satunya untuk terus meningkatkan daya saing, jejaring kemitraan, dan perluasan akses pasar bagi IKM agar menjadi bagian dalam rantai pasok industri besar dan sektor ekonomi lainnya.

Menurut Reni, kontribusi besar dari IKM tersebut perlu terus ditingkatkan dengan melibatkan berbagai stakeholder terkait. Salah satunya melalui upaya mendorong jejaring kemitraan dan perluasan akses pasar IKM.

Langkah ini direalisasikan melalui Direktorat Jenderal IKMA yang bermitra dengan salah satu perusahaan ritel ternama pemegang merek IKEA Indonesia, PT Rumah Mebel Nusantara dalam program “Teras Indonesia”. 

Baca Juga: Investasi US$ 1 Miliar, Menperin Pastikan Apple Bangun Pabrik di Indonesia

Sebelumnya, kedua belah pihak telah melaksanakan penandatanganan Nota Kesepahaman di Jakarta, Senin (2/12). Nota kesepahaman ini merupakan upaya kita bersama untuk memfasilitasi pelaku IKM dalam memperluas jangkauan pasar IKM ke dalam pasar ritel modern.

Reni menjelaskan, melalui program ini IKM akan memiliki pengalaman dan pemahaman yang luas. Bukan hanya dalam hal kualitas produk, namun juga pentingnya pelayanan yang baik kepada pelanggan.

“Oleh karena itu, diperlukannya pendampingan pelayanan pelanggan dan display produk yang baik dari PT Rumah Mebel Nusantara agar IKM kita memiliki kemampuan yang baik dalam mengajak pengunjung berbelanja dan menjadi pelanggan mereka,” tuturnya. 

Yang terang, terjalinnya kolaborasi tersebut, menunjukkan kesamaan visi dan juga kepedulian Ditjen IKMA dan IKEA terhadap perkembangan IKM di Indonesia.

“Kami mengetahui bahwa pelaku IKM Indonesia banyak yang sudah siap dan layak untuk tampil di panggung nasional maupun global, dan kolaborasi ini terjalin untuk memberikan panggung yang layak bagi pelaku IKM,” imbuhnya.

Baca Juga: Majukan IKM, Balai Kemenperin di Aceh Raih Penghargaan Dekranasda

Adapun bentuk kerja sama Ditjen IKMA dan PT Rumah Mebel Nusantara, antara lain memberikan kesempatan kepada 11 pelaku IKM unggulan binaan Ditjen IKMA untuk tampil di enam gerai IKEA yang ada di Indonesia.

Pelaku IKM yang terpilih untuk mengikuti program Teras Indonesia ini akan melalui proses kurasi yang ketat dan telah mendapatkan pendampingan dan fasilitasi pengembangan dari Ditjen IKMA. 

“IKM yang kami usulkan ke IKEA untuk program Teras Indonesia adalah IKM unggulan binaan yang telah diseleksi sehingga dinyatakan legitimate, izin usahanya jelas, produknya berkualitas baik dan memenuhi syarat-syarat wajib, serta reputasinya juga baik, sehingga kepuasan konsumen menjadi terjamin,” tuturnya.

Nantinya, IKM terpilih akan mendapatkan ruang atau lokasi pada gerai IKEA untuk memasarkan produknya. Selain itu, IKM juga akan mendapatkan pelatihan dari IKEA mengenai perdagangan ritel.

“Seluruh fasilitasi terhadap IKM ini diberikan secara gratis, dan hasil penjualan yang dihasilkan akan disalurkan sepenuhnya kepada pemilik IKM, tanpa biaya dan potongan apapun,” tandas Reni.

Baca Juga: Menperin: Pertumbuhan Kawasan Industri Percepat Target Ekonomi 8 Persen

Program tersebut diyakini menjadi peluang yang baik bagi IKM, karena memberikan kesempatan dan akses pasar untuk berjualan di jaringan ritel berstandar internasional. Para IKM juga akan mendapatkan banyak pengalaman berharga untuk lebih meningkatkan daya jualnya sehingga mampu menarik minat konsumen.

“Kami harap pihak IKEA juga dapat turut membekali para IKM dengan ilmu yang dibutuhkan dalam mengakses pasar ritel, sehingga hasil penjualan para IKM  bisa terus meningkat,” lanjutnya.

Kolaborasi Teras Indonesia antara Ditjen IKMA dengan IKEA ini akan berlangsung selama empat tahun. Pelaksanaan program dan kinerja IKM peserta juga akan dievaluasi secara berkala untuk mendapatkan gambaran dan pertimbangan mengenai pelaksanaan program di masa mendatang, khususnya pada pengembangan IKM potensial lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×