kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45918,06   -1,45   -0.16%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengintip Prospek Pengembangan dan Penggunaan Amonia Hijau dan Biru di Indonesia


Jumat, 19 Januari 2024 / 11:28 WIB
Mengintip Prospek Pengembangan dan Penggunaan Amonia Hijau dan Biru di Indonesia
ILUSTRASI. PT. ESSA Industries Indonesia Tbk. (d.h PT Surya Esa Perkasa Tbk.)('ESSA') merilis kinerja keuangan untuk 9M pertama Tahun 2023. ESSA melaporkan pendapatan sebesar USD 233 juta, turun 58% YoY, dan EBITDA sebesar USD 66,1 juta, turun 75% YoY di 9M23


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pengembangan amonia hijau dan biru perlahan mulai diminati di Indonesia. PT ESSA Industries Indonesia Tbk menjadi salah satu perusahaan yang cukup serius menjajaki potensi pengembangan amonia biru.

Saat ini, emiten berkode saham “ESSA” tersebut tengah mengawal studi kelayakan fase kedua atas proyek amonia biru yang direncanakan rampung kuartal IV 2024 mendatang. Kalau tidak ada aral melintang, proyek amonia biru ESSA dijadwalkan memasuki tahapan produksi komersial pada paruh pertama 2027 mendatang.

Menurut Presiden Direktur Essa Industries Indonesia Kanishk Laroya, penjadwalan tersebut sudah sejalan dengan rencana Jepang, negara yang dilirik sebagai target pasar dalam proyek amonia biru ESSA, untuk menggunakan amonia jenis ini.

Seperti diketahui, sebagaimana diberitakan oleh Reuters (21/4/2023), publikasi The Ammonia Energy Association (AEA) (25/2/2021). dan sejumlah sumber sekunder lainnya, Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang berencana menggenjot penggunaan amonia bersih hingga 3 juta ton pada 2030 mendatang. 

Baca Juga: Essa Industries (ESSA) Masih Fokus pada Proyek Amonia Biru pada 2024

Penggunaannya untuk berbagai kebutuhan, termasuk di antaranya untuk co-firing pembangkit. Langkah ini paralel dengan komitmen net zero emission yang dikejar Negeri Sakura.

“Sementara Jepang mempelopori komitmen ini, ada harapan bahwa negara lainnya akan menempuh jejak yang sama, dengan peluang penggunaan yang juga meluas hingga ke pasar domestik,” kata Laroya kepada Kontan.co.id, Kamis (18/1).

Laroya menegaskan, pihaknya tidak membatasi target pada pasar Jepang semata. ESSA, kata Laroya, juga membuka peluang untuk menjalin kerja sama dengan pasar lainnya, termasuk pasar domestik Indonesia.

“Per saat ini, kami belum menjalin hubungan kemitraan dengan calon pembeli domestik potensial di Indonesia. (Tapi) kami tetap terbuka untuk menjajaki peluang-peluang baru, baik di Indonesia maupun di pasar ekspor,” terang Laroya.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×