Reporter: Leni Wandira | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kehadiran Starlink di Indonesia selama hampir dua bulan terakhir telah menjadi sorotan dalam industri telekomunikasi tanah air. Salah satunya, bagi PT XL Axiata Tbk (EXCL).
Chief Corporate Affairs XL Axiata, Marwan O. Baasir menjelaskan bahwa hingga saat ini perusahaan terus memantau dampak dari kehadiran Starlink.
Menurutnya, XL Axiata berharap agar kehadiran Starlink dapat membuka peluang kolaborasi yang bermanfaat bagi masyarakat dan industri telekomunikasi nasional.
"Saat ini kami masih terus mencermati kehadiran Starlink dan berharap agar kehadiran Starlink di Indonesia bisa membuka potensi untuk berkolaborasi, sehingga membawa manfaat yang nyata bagi masyarakat dan perkembangan industri telekomunikasi di Indonesia.
Baca Juga: Indointernet (EDGE) Sebut Starlink Bisa Berpengaruh Positif Bagi Kinerja Perusahaan
Ia juga berharap agar starlink dapat berkolaborasi dengan operator dan ISP lokal serta melakukan pengaturan tarif yang adil. Ini penting, kata dia, untuk menjaga keberlangsungan usaha telekomunikasi nasional dan memastikan persaingan yang sehat.
Sejauh ini, kehadiran Starlink sudah memberikan dampak khususnya untuk kehadirannya di wilayah-wilayah resindesial padat penduduk (direct B2C) dimana operator dan ISP juga sudah menyediakan layanan data/Internet.
"Hal ini yang dari awal selalu kami tekankan bahwa hendaknya dilakukan pengaturan oleh pemerintah dengan mewajibkan Starlink agar bekerjasama dengan operator untuk layanan B2C dan B2B," ungkapnya.
Ia melanjutkan, "Serta melakukan kontrol terhadap struktur tarif Starlink sehingga tidak berpotensi mengancam keberlangsungan usaha telekomunikasi nasional dan adanya 'equal playing field' dengan pelaku usaha lainnya," sambungnya.
Terkait kinerja XL Axiata di semester pertama 2024, Marwan mengungkapkan bahwa perusahaan masih dalam tahap rekapitulasi dan audit.
"Oleh karena itu, XL Axiata belum dapat memberikan hasil spesifik mengenai pengaruh Starlink terhadap kinerja mereka. Hal yang sama berlaku untuk jumlah pelanggan yang tercatat pada periode tersebut, yang masih dalam proses perhitungan," pungkasnya.
Namun, EXCL mempersiapkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 8 Triliun. Dana ini akan digunakan untuk pengembangan layanan internet data.
Sejalan dengan ekspansi bisnis pengembangannya, EXCL juga mengincar kinerja keuangannya dapat tumbuh high single digit di tahun 2024.
Head External Communications PT XL Axiata Tbk (EXCL) Henry Wijayanto mengatakan mayoritas capex digunakan untuk mendukung pengembangan jaringan bisnis layanan data dan konvergensi termasuk untuk IT.
Di tahun ini fokus rencana ekspansi EXCL yakni meningkatkan dan memperluas penetrasi bisnis Fixed Mobile Convergence (FMC) di masyarakat.
Pasalnya, Perseroan masih melihat terdapat banyak peluang untuk mendorong pertumbuhan XL Axiata di tahun 2024 khususnya melalui bisnis layanan konvergensi, meskipun kompetisi yang akan dihadapi juga akan semakin challenging baik dengan operator yang ada ataupun dengan pemain lainnya seperti OTT global dan sebagainya.
Baca Juga: 7 Hal yang Dilakukan Elon Musk Agar Sukses Menjalankan Bisnis, Catat Apa Saja
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News