kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.970.000   24.000   1,23%
  • USD/IDR 16.319   -22,00   -0,13%
  • IDX 7.469   124,49   1,70%
  • KOMPAS100 1.044   14,12   1,37%
  • LQ45 790   8,31   1,06%
  • ISSI 251   6,62   2,71%
  • IDX30 409   4,38   1,08%
  • IDXHIDIV20 473   6,01   1,29%
  • IDX80 118   1,61   1,38%
  • IDXV30 122   3,33   2,82%
  • IDXQ30 131   1,50   1,16%

Menilik Praktik Pertambangan Berkelanjutan di BUMN


Rabu, 23 Juli 2025 / 23:51 WIB
Menilik Praktik Pertambangan Berkelanjutan di BUMN
ILUSTRASI. Tambang Batu Hijau PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) di Kabupaten Sumbawa Barat, NTB.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kritik tajam soal dampak lingkungan dari industri tambang, beberapa perusahaan ada yang sudah menjalankan aspek ramah lingkungan dan menjadi pelopor green mining di Indonesia.

Pengamat Tambang dan Energi, Ferdy Hasiman, menyebut PT Vale Indonesia, ANTAM, PT Bukit Asam (PTBA), hingga INALUM sebagai contoh perusahaan yang konsisten menjalankan prinsip tambang hijau.

“Saya sudah melihat sendiri bagaimana mereka melakukan reklamasi lahan, menjaga kelestarian lingkungan, sampai memberdayakan masyarakat sekitar. Ini bukti nyata bahwa menambang tidak harus merusak,” ujar Ferdy dalam keterangannya, Rabu (23/7).

PT Vale Indonesia di Sorowako jadi contoh nyata tambang yang ramah lingkungan. Perusahaan ini menjaga Sungai Matano tetap bersih, sumber utama PLTA, dan membangun persemaian modern seluas 2,5 hektar yang mampu memproduksi 700.000 bibit pohon tiap tahun, termasuk tanaman endemik seperti eboni dan dengen.

Baca Juga: Antam (ANTM) Sulap Limbah Kelapa Jadi Solusi Hijau di Maluku Utara

ANTAM juga aktif menghijaukan kembali lingkungan. Hampir 5 juta pohon sudah mereka tanam di area pascatambang, daerah aliran sungai, hingga pesisir. Di Kolaka, Sulawesi Tenggara, mereka bahkan ikut mendorong target Net Zero Emission 2060 lewat berbagai program berbasis prinsip ESG.

INALUM tak mau ketinggalan. Mereka fokus memulihkan kawasan strategis di sekitar Danau Toba. Sementara itu, MIND ID Group sebagai induk usaha telah mereklamasi lebih dari 7.000 hektar lahan pascatambang hingga 2024.

PT Bukit Asam (PTBA) punya cara sendiri. Mereka melakukan konservasi terumbu karang di Pulau Pahawang dan berhasil mereklamasi 2.146 hektar lahan bekas tambang sepanjang 2022. Di Bangka, PT Timah mengembangkan Kampoeng Reklamasi sebagai destinasi ekowisata sambil menanam lebih dari 18.000 pohon mangrove.

Baca Juga: Usia Tambang Batu Hijau Bertambah Lima Tahun

Ferdy bilang, BUMN tambang kini jadi wajah baru sektor ini. Perusahaan-perusahaan tersebut membuktikan bahwa tambang hijau bukan sekadar jargon tapi keniscayaan.

Ia menegaskan, Pasal 33 UUD 1945 menuntut pembangunan yang berpihak pada keberlanjutan dan kelestarian lingkungan. "Kalau ingin tambang jadi berkah, bukan kutukan, maka alam harus dijaga.” tutup Ferdy.

Selanjutnya: BBRI dan BMRI Teratas, Cermati Saham yang Banyak Dijual Asing, Rabu (23/7)

Menarik Dibaca: Fitur Lifestyle Hadir di PLN Mobile, Perluas Layanan ke Ranah Hiburan dan Gaya Hidup

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×