Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Kementerian Pariwisata telah menetapkan target kinerjanya di tahun 2019. Penetapan target dipilah menjadi tingkat makro dan mikro. Di tingkat makro, Kemenpar menargetkan PDB Pariwisata meningkat hampir 2 kali lipat menjadi 8%, dengan devisa yang ditargetkan meningkat hampir 2 kali lipat menjadi US$ 20 miliar.
Sedangkan di tingkat mikro, Kemenpar menargetkan jumlah wisatawan mancanegara meningkat lebih dari 2 kali, menjadi 20 juta wisatawan nusantara (wisnus) di tahun 2019, dengan jumlah perjalanan wisnus menjadi 275 juta, dan peringkat daya saing pariwisata naik ke ranking 30.
"Target-target yang ditetapkan ini jauh dari konservatif, bahkan dapat dikatakan ambisius. Oleh karena itu dibutuhkan strategi yang tidak konservatif, melainkan terobosan-terobosan baru dalam memperkuat pemasaran, destinasi, industri, dan kelembagaan" ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam acara sosialisasi "Gerakan Muda Sadar Wisata untuk Meningkatkan Kepedulian Program Pesona Indonesia (Wonderful Indonesia) “ di The UBM Grand Auditorium (TUGA) Universitas Bunda Mulia, Kamis (12/2).
Acara ini digelar UBM khusus bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata sekaligus dalam rangka ulang tahun ke 30 Yayasan Pendidikan Bunda Mulia. Dalam acara tersebut juga hadir Djoko Susanto (Founder Yayasan Pendidikan Bunda Mulia, Direktur Utama Garuda Indonesia, serta Gabungan Pengusaha Industri Pariwisata.
Menpar menilai dalam upaya mencapai target tersebut, perlu menggunakan strategi pemasaran yang fokus pada branding dan promosi.
Mantan dirut Telkom itu memberi contoh, Enjoy Jakarta sebagai branding destinasi Jakarta dapat ditampilkan dengan mencantumkan Enjoy Jakarta by Pesona Indonesia begitu pula branding tematik Great Shopping is Wonderful Indonesia.
Tiga program bidang pemasaran pariwisata yang telah diluncurkan dalam program 100 hari kerja Kementerian Pariwisata antara lain launching branding Wonderful Indonesia, e-tourism, dan perumusan konten promosi pariwisata sebagai trobosan pemasaran dalam upaya meraih 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada 2019.
Arief juga mengatakan, bahwa Kemenpar sangat serius melakukan pemasaran dan promosi dalam Indonesian Incorporated yang melibatkan seluruh stakeholder pariwisata; pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaku bisnis, maupun kalangan akademisi dan media dengan mengedepankan pola BAS (branding, advertising, dan selling).
Dalam Indonesian Incorporated untuk kegiatan branding 100% ditanggung pemerintah, sedangkan untuk advertising menggunakan pola 50 pemerintah dan 50 pelaku bisnis pariwisata. Sementara untuk kegiatan selling, 100% ditanggung pelaku atau industri pariwisata.
Branding Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia promosinya akan digencarkan dengan menggunakan dua jalur; jalur digital (online) dan konvensional (offline).
Melihat program Kementerian Pariwisata, Universitas Bunda Mulia (UBM) yang merupakan peraih Perguruan Tinggi Swasta (PTS) unggulan, dan memiliki akademi pariwisata mendukung penuh program Kementerian Pariwisata.
Bentuk dukungannya diantaranya dengan membuat kegiatan kompetisi film pendek dengan tema memajukan pariwisata di daerah, kompetisi fotografi, dan lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News