Sumber: KONTAN | Editor: Test Test
JAKARTA. Menteri Perdagangan (Mendag) Mari Elka Pangestu menilai, tingginya harga gula di pasar saat ini terjadi lantaran pengaruh tingginya harga gula di pasar internasional. Kini, harga gula di dalam negeri rata-rata Rp 9.747 per kilogram (kg), naik 1,10 % dibandingkan dengan pekan pertama Desember 2009.
Mari meminta masyarakat tidak khawatir dengan tingginya harga gula tersebut. Sebab, menurut dia, harga gula masih berada di batas ambang normal. "Sekarang harga yang tinggi itu tidak terlepas dari harga gula internasional yang juga meningkat," ujar Mari Elka Pangestu di Kantor Menko Perekonomian, Senin (21/12).
Seperti diberitakan KONTAN kemarin (21/12), harga gula pada Jumat (18/12) di Bursa Berjangka London atau the London International Financial Futures and Options Exchange (LIFFE) mencapai harga tertinggi sejak 1981, yakni US$ 678,30 per ton.
Mari mengatakan, untuk mencegah kenaikan harga gula di pasar dalam negeri tidak melambung lebih tinggi lagi, pemerintah berencana menggelar pasar gula murah. Tujuannya, selain demi menstabilkan harga gula di pasar dalam negeri, juga untuk membantu masyarakat kelas bawah memenuhi kebutuhan konsumsi gulanya.
Perihal kebijakan pemerintah membuka keran impor gula demi memenuhi kebutuhan stok nasional, Mari mengatakan, prosesnya masih berjalan. Pemerintah kali ini, membuka volume impor gula sekitar 500.000 ton.
Perusahaan yang ditunjuk untuk mengimpor gula putih, diantaranya PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI, PTPN IX, PTPN X, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), dan Perum Bulog. "Kini tengah dilakukan tender," jelas Mari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News