Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat
Pertamina juga tetap menjalankan proyek strategis nasional di sektor hulu seperti Jambaran Tiung Biru (JTB), mengerjakan pengeboran sumur migas yang sudah berjalan, serta terus menuntaskan megaproyek RDMP dan GRR.
Secara total produksi minyak dan gas bumi Pertamina Group baik untuk aset domestik maupun internasional mencapai 884,1 MBOEPD (ribu barel setara minyak per hari). "Bahkan beberapa anak perusahaan hulu Pertamina pun mencatat kinerja positif dengan capaian target produksi sesuai target," terang Fajriyah.
Sejalan dengan adaptasi kebiasaan baru, konsumsi BBM dalam negeri pun telah meningkat. Dari sebelumnya diprediksikan penurunan 20%, kini penurunannya menjadi hanya sekitar 12%.
“Peningkatan konsumsi BBM yang signifikan menunjukkan ekonomi nasional yang terus tumbuh di berbagai sektor, karena itu Pertamina optimis kinerja akhir 2020 tetap akan positif,” imbuh Fajriyah.
Di semester I 2020, Pertamina membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemiliki entitas induk senilai US$ 767,91 juta. Padahal, pada paruh pertama tahun 2019 lalu, Pertamina masih meraih laba bersih sebesar US$ 659,95 juta.
Baca Juga: Penjualan anjlok, Pertamina rugi US$ 767,91 juta di semester I-2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News