kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

MIND ID Ingin Kurangi 1,4 Juta Ton Emisi CO2e Per Tahun di 2030


Sabtu, 18 Desember 2021 / 11:27 WIB
MIND ID Ingin Kurangi 1,4 Juta Ton Emisi CO2e Per Tahun di 2030
ILUSTRASI. MIND ID berambisi mengurangi 1,4 juta ton emisi CO2e per tahun di tahun 2030 mendatang.


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Grup MIND ID berambisi menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK).  Holding BUMN industri pertambangan yang beranggotakan PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum (Persero), dan PT Timah Tbk itu menargetkan bisa menekan emisi carbon dioxide equivalent atau CO2e menjadi 7,3 juta ton per tahun di tahun 2030.

Dalam proyeksi perusahaan, total emisi Grup MIND di tahun 2030 bakal mencapai 8,7 juta ton per tahun di tahun 2030 dengan skema business as usual (BAU) alias tanpa adanya upaya dekarbonisasi. Dengan demikian, Grup MIND ID menargetkan bisa mengurangi emisi sekitar 1,4 juta ton per tahun dari proyeksi BAU di tahun 2030 mendatang.

Direktur Hubungan Kelembagaan MIND ID Dany Amrul Ichdan mengatakan, MIND ID akan bakal menjalankan sejumlah program dekarbonisasi untuk menekan emisi CO2e pada scope 1 dan scope 2.

“Scope 1 ini yang langsung dengan kegiatan produksi seperti alatnya, teknologinya, fabrikasinya. Scope 2, yang tidak langsung dengan kegiatan produksi, umpanya (seperti) transportasinya, pengangkutan barangnya, terus di dalam situ itu fasilitas karyawannya,” uar Dany kepada awak media di Bogor beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Dorong ekosistem kendaraan listrik, begini upaya MIND ID

Dari target penurunan emisi sekitar 1,4 juta ton per tahun, Grup MIND ID telah mengidentifikasi sejumlah program dekarbonisasi untuk menurunkan 0,63 juta ton emisi CO2e per tahun, sedang upaya dan peluang penurunan 0,77 juta ton emisi CO2e per tahun sisanya sedang diidentifikasi.

Secara terperinci, upaya penurunan 0,63 juta ton CO2e di 2030 direncanakan bisa dicapai melalui sejumlah program/inisiatif, salah satunya yakni carbon offset melalui program reklamasi di lahan bekas tambang PT Timah Tbk. Program ini sudah mulai berjalan, implementasinya diproyeksikan bisa selesai di tahun 2025 mendatang. Lewat program ini, MIND ID ditaksir bisa mengurangi emisi CO2e sekitar 0,27 juta ton per tahun.

Berikutnya, ada pula program reklamasi di lahan bekas tambang dan program rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (carbon offset) PT Bukit Asam Tbk. Program ini juga sudah mulai berjalan, implementasinya diproyeksikan bisa selesai di tahun 2027. Dampak penurunan emisi CO2e yang dihasilkan diproyeksi sekitar 0,22 juta ton CO2e per tahun.

Program lainnya yang juga sudah berjalan meliputi penggantian bahan bakar diesel menjadi bahan bakar rendah emisi menggunakan LNG di proses pembakaran anoda smelter plant dengan dampak penurunan emisi CO2e 0,01 juta ton per tahun dan modifikasi mesin turbin untuk meningkatkan kapasitas energi listrik dengan dampak penurunan emisi 0,005 juta ton CO2e per tahun di PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero). Kedua program ini sudah diimplementasikan/beroperasi.

Di luar program-program yang sudah berjalan, Grup MIND ID juga telah merencanakan sejumlah program lainnya, yaitu penggantian bahan bakar fosil menjadi bahan bakar rendah emisi menggunakan LNG dan High Speed Diesel (HSD) di PT Aneka Tambang Tbk (potensi penurunan emisi CO2e 0,11 juta ton per tahun).

Lalu, peningkatan efisiensi energi listrik di dalam proses produksi alumunium cair di smelter plant PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) (potensi penurunan emisi CO2e 0,01 juta ton per tahun), dan penggunaan pelet kayu sebagai bahan bakar pencampur batubara dalam proses produksi ausmelt tins di PT Timah Tbk (potensi penurunan emisi CO2e 0,01 juta ton per tahun). 

Selain ketujuh program di atas, Grup MIND ID juga tengah mengidentifikasi pembangunan di sektor hulu, yakni pabrik pengolahan bauksit menjadi alumina serta produksi calcined petroleum coke (CPC) di PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) untuk mengurangi impor. Inisiatif ini diproyeksi mampu menurunkan emisi CO2e sekitar 0,01 juta ton per tahun. Saat ini,  inisiatif tersebut sedang dalam tahapan desain teknis.

Dany bilang, program-program pengurangan emisi CO2e ini memang perlu dilakukan secara bertahap, tidak bisa secara instan. “(Upaya dekarbonisasi)  ini memang bertahap,” tutur Dany.

Baca Juga: Baterai kendaraan listrik bisa menjadi sektor unggulan Aneka Tambang (ANTM)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×