kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

MKPI optimistis pasar komersial dan office area masih positif


Rabu, 09 Oktober 2019 / 19:23 WIB
MKPI optimistis pasar komersial dan office area masih positif
ILUSTRASI. Kawasan Pondok Indah Jakarta Selatan, masih menjadi pilar utama bisnis PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI). Buktinya target marketing sales tahun ini masih akan banyak diperoleh dari penjualan properti di kawasan elit tersebut. Proyek Apartemen Pondok Ind


Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) optimis dengan dua segmen pasar properti yakni area komersial dan area perkantoran. Saat ini MKPI punya beberapa portofolio di dua segmen itu seperti Pondok Indah Mall 1 dan 2, serta Pondok Indah Office Tower.

Wakil Direktur Utama MKPI Jeffry S Tanuwidjaja mengatakan kawasan ritel di Pondok Indah masih punya peluang. Karenanya hal itu bakal mendorong laku bisnis area komersial MKPI. "Saat ini okupansi komersial 99% di MKPi," katanya kepada Kontan.co.id pada Rabu (9/10).

Baca Juga: ICON optimistis target pertumbuhan tahun ini tercapai

Sementara untuk office, MKPI juga yakin Pondok Indah punya potensi jadi kawasan perkantoran. Untuk Pondok Indah Office Tower, kata Jeffry, okupansinya saat ini mencapai 90%. "Makanya tahun depan kita bangun office tower baru," tambahnya.

Sementara untuk residensial area, Jeffry menilai respon pasar masih agak melambat. Tapi dibanding tahun lalu, menurut Jeffry tahun ini jauh lebih baik.

Sampai saat ini pendapatan sewa pusat perbelanjaan memang menjadi penyumbang pendapatan MKPI terbesar. Kontribusinya di semester I 2019 sebesar Rp 428,18 miliar dari total pendapatan Rp 837,44 miliar.

Baca Juga: Proyek konstruksi kini harus pakai baja tulangan ber-SNI

Adapun sewa perkantoran menyumbang Rp 118,56 miliar, apartemen Rp 67,11 miliar, sewa tanah Rp 18,35 miliar dan hotel Rp 28,85 miliar. Sisanya berasal dari penjualan bersih tanah, listrik, air dan gas, bangunan, tiket taman air, makanan dan minuman dan lain-lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×