kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Moeldoko kukuhkan DPP Apkasindo kepengurusan Gulat Manurung


Selasa, 09 Juli 2019 / 14:25 WIB
Moeldoko kukuhkan DPP Apkasindo kepengurusan Gulat Manurung


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Ketua Dewan Pembina Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Moeldoko, mengukuhkan 56 orang pengurus Harian DPP Apkasindo periode 2019-2020. Peresmian itu juga dihadiri sejumlah pejabat antara lain Ketua Badan Eksekutif Gabungan Asosiasi Petani Perkebunan Indonesia Agus Pakpahan, dan Dirjen Perkebunan Kemtan.  

Moeldoko yang juga Kepala Staf Kepresidenan berpesan agar Apkasindo menjadi organisasi yang mondern dan menjadi petani-petani tangguh dan bukan hanya sekedar organisasi biasa yang diisi petani biasa. "Sebab jika petani sudah tangguh, maka negara ini juga akan semakin kuat. Jadilah perekat bangsa, pionir pergerakan ekonomi negara," ujar Moeldoko usai mengukuhkan DPP Apkasindo di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Selasa (9/7). 

Sementara itu, Ketua Umum DPP Apkasindo Gulat Medali Emas Manurung mengatakan, pengukuhan pengurus harian Apkasindo merupakan bagian dari upaya Apkasindo untuk lebih memacu langkah menjadi petani kelapa sawit modern dan berkelanjutan.

Ia menerangkan, ada sejumlah pekerjaan besar yang tengah dikerjakan pengurus Apkasindo saat ini. Mulai dari menata para petani kelapa sawit supaya tampil sebagai petani yang punya kelembagaan, menyodorkan konsep tata niaga Tandan Buah Segar (TBS) kepada 22 gubernur se-Indonesia.

"Hingga menata lahan-lahan petani sawit berbasis online yang terkoneksi dengan Kartu Tanda Anggota (TKA), ujar Gulat. Ia melanjutkan, pengurus baru juga mesti meng-upgrate diri menghadapi revolusi industri 4.0 yang mengunggulkan teknologi. Ia berharap ke depan petani tidak lagi perlu repot menyuguhkan data dan lokasi lahannya karena sudah digantikan teknologi.

Ia juga mengajak pemerintah dan stakeholder terkait untuk duduk bersama, mencari solusi yang paling pas untuk mengeluarkan lahan para petani dari kawasan hutan.
"Kalau urusan kawasan hutan beres, berarti 75% persoalan perkebunan rakyat kelar," katanya.

Saat ini kata Gulat, Apkasindo tersebar di 22 DPW, 116 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan ribuan Dewan Pimpinan Unit (DPU). "Dari sekitar 14 juta hektar kebun kelapa sawit di Indonesia, 45 persen adalah kebun milik petani. Kebun terluas ada di Riau, mencapai 2,2 juta hektar," terangnya.

Dengan banyaknya para petani tadi pekerjaan Apkasindo juga tidak akan ringan. Selain hal-hal berat yang bakal diselesaikan, tadi masih ada sederet pekerjaan yang tak kalah berat yang juga musti diselesaikan. "Intinya itu tadi, kami petani kelapa sawit musti bisa menjadi petani modern dan sustainable," tegasnya.

Sementara itu, Agus Pakpahan menambahkan bahwa petani kelapa sawit tidak lagi eksklusif dan tidak cerdas, melainkan menjadi petani inklusif dan cerdas (inclusive and smart plantation).

"Saya yakin petani sangat bisa untuk itu, sebab seribu satu macam produk bisa dibikin dari TBS hasil produksi petani. Di sinilah peran Apkasindo ditantang. Sudah tiba masanya kita membangun komunitas petani unggul, komunitas petani kelas dunia, tidak lagi sekadar membangun tanaman," katanya.

Pada acara ini juga dilaksanakan Nota Kerjasama DPP Apkasindo dengan PT  Riset Perkebunan Nusantara (RPN  yang membawahi 6 Lembaga Riset Perkebunan serta Pupuk Kaltim, dan IPB Bogor

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×