kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

MPV dan LCGC akan kuasai pasar mobil tahun 2017


Sabtu, 11 Februari 2017 / 11:29 WIB
MPV dan LCGC akan kuasai pasar mobil tahun 2017


Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) meramal tahun ini penjualan otomotif terbesar datang dari model Multi Purpose Vehicle (MPV) dan low cost green car (LCGC).

Kondisinya tidak akan jauh berbeda dari tahun lalu. "Masih tetap sama, dari MPV dan LCGC," kata Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo saat dihubungi KONTAN, Rabu (8/2) lalu.

Kedua model tersebut masih jadi favorit masyarakat Indonesia lantaran kapasitas penumpangnya yang banyak dan harganya sesuai dengan pendapatan kelas menengah.

Prediksi ini tak jauh berbeda dari hasil penjualan tahun lalu. Data Gaikindo menunjukkan bahwa penjualan otomotif domestik sepanjang 2016 mencapai 1.061.376 unit. Naik tipis dari penjualan 2015 sebanyak 1.013.291 unit.

Meski angka penjualannya melampaui target penjualan otomotif 2016 sebesar 1.050.000 unit, namun Gaikindo tidak berniat merevisi target penjualan otomotif di 2017. Gaikindo tetap mematok penjualan di angka 1,1 juta unit. "Target tahun ini 1,1 juta dulu. Nanti kita lihat, kalau bisa lebih gede, lebih bagus. Sekarang 1,1 juta dulu lah," kata Yohannes.

Berdasarkan data sepanjang 2016, salah satu model yang tumbuh terbesar ialah low cost green car (LCGC) dengan penjualan 165.434 unit di 2015, kemudian naik jadi 235.171 unit di 2016.

Volume penjualan LCGC bisa bertumbuh lebih cepat karena harganya sesuai dengan pendapatan kelas menengah di Indonesia. Tidak hanya itu, konsumsi bahan bakarnya juga lebih irit. "Kemampuan orang untuk membeli LCGC lebih besar. Jadi, otomatis market LCGC lebih berkembang. Selain itu, LCGC lebih diminati oleh penduduk Indonesia karena hemat bahan bakar," ujar Yohannes.

Sejumlah agen pemegang merek (APM) turut memprediksi MPV dan LCGC tetap jadi incaran konsumen. Misalnya saja PT Toyota Astra Motor (TAM) yang masih mengandalkan MPV seperti Avanza yang sudah dikenal sebagai "mobil sejuta umat". LCGC Calya yang meski baru diluncurkan tahun lalu juga diprediksi akan bertumbuh pesat dan berkontribusi besar terhadap penjualan.

"Model-model utama kami di Avanza, Calya, Innova, Agya, dan tentu yang lain juga seperti Sienta," kata Anton Jimi, General Marketing PT Toyota Astra Motor saat dihubungi KONTAN.

Secara total penjualan, Toyota memasang target market share di bawah 2016. Adapun tahun 2016 market share Toyota diprediksi berada di angka 36%. "Kami lebih mematok ke target market share di level minimal 35%. Jadi, depends on market movement," kata Anton.

Saudara Toyota, PT Astra Daihatsu Motor turut memprediksi kenaikan penjualan untuk tipe MPV dan LCGC untuk mobil penumpang serta pick up untuk mobil niaga. "Kontributor utamanya tetap berasal dari Xenia, Sigra, dan GranMax," ujar Hendrayadi Lastiyoso, Marketing and Customer Relation Division Head PT Astra International Tbk saat dihubungi KONTAN, Rabu (8/2).

Sama seperti Toyota, Daihatsu tidak memasang target volume penjualan. "Daihatsu lebih fokus kepada pencapaian market share yang di tahun 2017 ini diharapkan minimal bisa mencapai market share 16%," kata Hendrayadi.

PT Nissan Motor Indonesia juga masih mengandalkan penjualan di segmen MPV. Pasalnya, di Indonesia pasar MPV paling besar dibandingkan tipe lainnya. "Masih Grand Livina, ya. Karena secara ukuran segmen, MPV adalah segmen terbesar," kata Budi Nur Mukmin, General Marketing Strategy and Communication PT Nissan Motor Indonesia saat dihubungi KONTAN.

Selain karena pasarnya yang memang besar, selama ini konsumen Nissan mencari Grand Livina karena desain interiornya yang nyaman serta hemat bahan bakar. "Mereka mencari kenyamanan, fleksibilitas tempat duduk, dan keiritan bahan bakar," kata Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×