Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .
Mengintip kinerja keuangan MLIA di semester I-2018, penjualan bersih perseroan tumbuh 3% menjadi Rp 3,12 triliun, dimana pada periode yang sama tahun lalu Rp 3,03 triliun. Sedangkan beban pokok penjualan turut meningkat 3,5% menjadi Rp 2,6 triliun year on year (yoy).
Adapun laba kotor MLIA tumbuh kurang dari 1% menjadi Rp 523 miliar, namun beban keuangan dan administrasi mampu ditekan secara maksimal. Sehingga MLIA berhasil memperoleh laba bersih Rp 87,3 miliar, dimana pada semester I tahun lalu perusahaan mencatat rugi bersih Rp 98 miliar.
Beli mesin baru
Sampai akhir tahun ini manajemen mengaku belum akan menambah kapasitas produksi untuk produk yang sudah eksisting. Menurut Henry, perseroan tengah menjajal varian produk baru figured glass untuk diproduksi dengan membeli mesin baru.
September ini MLIA baru memproduksinya dengan kapasitas terpasang 2.000-3.000 ton per bulan. "Harga mesin sekitar US$ 6 juta diambil dari capex tahun ini," ungkap Henry.
Adapun saat ini capex MLIA di 2018 senilai Rp 200 miliar, dimana 80% lebih sudah terserap untuk pembelian mesin baru dan maintenence fasilitas produksi. Figured glass sendiri akan menambah portofolio produk MLIA dengan menyasar segmen produk dekoratif.
Sebelumnya perseroan memproduksi kaca lembaran dengan kapasitas terpasang 595.000 ton per tahun, botol kaca sebesar 140.000 ton per tahun dan kaca otomotif 120.000 ton per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News