kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.820   -41,00   -0,24%
  • IDX 6.442   73,17   1,15%
  • KOMPAS100 923   0,44   0,05%
  • LQ45 723   -0,82   -0,11%
  • ISSI 202   3,78   1,91%
  • IDX30 377   -0,84   -0,22%
  • IDXHIDIV20 459   0,93   0,20%
  • IDX80 105   -0,21   -0,20%
  • IDXV30 112   0,60   0,54%
  • IDXQ30 124   -0,13   -0,11%

Negosiasi dengan AS, Indonesia akan Tambah Impor Minyak dan LPG hingga US$ 10 Miliar


Selasa, 15 April 2025 / 18:12 WIB
Negosiasi dengan AS, Indonesia akan Tambah Impor Minyak dan LPG hingga US$ 10 Miliar
ILUSTRASI. Indonesia berniat menambah impor minyak dan liquefied petroleum gas (LPG) Amerika Serikat (AS) hingga US$ 10 miliar


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai salah satu upaya negosiasi atas tarif timbal balik atau tarif resiprokal, Indonesia berniat menambah impor minyak dan liquefied petroleum gas (LPG) Amerika Serikat (AS) hingga US$ 10 miliar atau setara dengan Rp 167,73 triliun (asumsi kurs Rp 16.773 per US$).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebut berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) saat ini masih terdapat surplus neraca perdagangan Indonesia dengan AS sebesar US$ 14,6 miliar.

"Kami mengusulkan dari ESDM, mengimpor sebagian minyak dari Amerika dengan menambah kuota impor kita. LPG, yang angkanya kurang lebih di atas US$ 10 miliar," ungkap Bahlil saat ditemui usai Konferensi Ekosistem Hidrogen atau Global Hydrogen Summit 2025 di Jakarta, Selasa, (15/04).

Baca Juga: Menteri Bahlil Ungkap 3 Sumber Utama Energi Hidrogen di Indonesia

Lebih jauh, Bahlil mengatakan dengan menambah volume impor maka defisit neraca perdagangan Indonesia dengan AS akan semakin berkurang.

"Kalau ini aja kita geser (volume impor), maka defisit neraca perdagangan kita dengan Amerika itu tidak akan terjadi lagi. Neraca kita balance, ini yang kita akan lakukan," jelas Bahlil.

Sebelumnya, dalam catatan Kontan, Bahlil menyebut bahwa
nilai keekonomian dari impor LPG dan minyak dari AS sama dengan impor dari negara-negara Timur Tengah.

"Contoh, LPG belinya dari Amerika. Logikanya kan harusnya lebih mahal karena transportasinya. Tapi buktinya harga LPG dari Amerika sama, dengan kita beli dari Middle East," kata Bahlil saat ditemui di kantor ESDM, Rabu (09/04).

Baca Juga: Menteri Bahlil: Indonesia Masih Patuhi Perjanjian Iklim Paris

Perhitungan dalam skala bisnis ini menurut Bahlil harus dipertimbangkan dengan baik agar masyarakat dapat menerima LPG dan minyak dengan harga yang kompetitif.

"Dalam bisnis kan yang penting adalah produk yang diterima di negara kita adalah dengan harga yang kompetitif," bebernya.

Selanjutnya: Daya Beli Masyarakat Kelompok Bawah Tergerus, Kelompok Menengah Tahan Belanja

Menarik Dibaca: Bandung Hujan Pukul 3 Sore, Ini Prakiraan Cuaca Besok (16/4) di Jawa Barat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×